"

Indonesian Papers, Tanggapan Indonesia untuk Kapal Selam Nuklir Asing

Reporter

Kapal selam strategis bertenaga nuklir Proyek 955A Knyaz Oleg dilengkapi dengan persenjataan rudal canggih yang mampu mengirimkan serangan rudal terhadap fasilitas militer dan industri vital musuh yang strategis. Foto : Russian MOD
Kapal selam strategis bertenaga nuklir Proyek 955A Knyaz Oleg dilengkapi dengan persenjataan rudal canggih yang mampu mengirimkan serangan rudal terhadap fasilitas militer dan industri vital musuh yang strategis. Foto : Russian MOD

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Indonesia menyerahkan proposal 'Indonesian Paper' ke PBB dianggap sebagai sebuah tanggapan terhadap pakta keamanan AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyebut hal ini terkait rencana Australia membuat kapal selam nuklir.

Dalam polemik Indo-Pasifik dengan Cina dan AUKUS, Hikmahanto menganggap posisi Indonesia bebas aktif karena semua negara adalah sahabat, sampai kepentingan nasional Indonesia terganggu.

Proposal 'Indonesian Paper' mengatur soal program kapal selam tenaga nuklir yang sedang berkembang belakangan ini. 

"Kerja sama AUKUS ini mengganggu kepentingan nasional kita karena akan membangun kapal selam militer bertenaga nuklir," ujar Hikmahanto saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Agustus 2022.

Hikmahanto Juwana .(Andika Pradipta/TEMPO)

'Indonesian Paper' disampaikan dalam 10th Review Conference of the Parties to the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT RevCon) di New York, pada  1 Agustus - 26 Agustus 2022. Dokumen itu diajukan dalam bentuk kertas kerja (working paper) berjudul “Nuclear Naval Propulsion".

NPT RevCon adalah Konferensi untuk mengkaji implementasi perjanjian pembatasan kepemilikan senjata nuklir yang digelar setiap lima tahun sekali sejak 1975. 

Dalam pernyataannya, Indonesia tidak merujuk secara langsung proposal ini sebagai tanggapan atas AUKUS. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat, dalam keterangan pers Minggu, 31 Juli 2022, menyampaikan, ada 3 tujuan dari kertas kerja tersebut. 

Pertama, untuk mengisi kekosongan aturan hukum internasional terkait kapal selam bertenaga nuklir. Kedua, membangun kesadaran atas potensi risikonya. Ketiga, menyelamatkan nyawa manusia dan kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya menyatakan, posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menambah tingkat kerentanan atas potensi risiko meningkatnya program kapal selam bertenaga nuklir. Oleh karenanya, dokumen ini diproyeksikan sebagai upaya untuk memperkuat sistem dan semangat multilateralisme yang saat ini terus tergerus.  

Sedangkan menjawab pertanyaan Tempo pada Senin 1 Agustus 2022, apakah latar belakang pengajuan 'Indonesian Paper' ini merupakan sebuah respons terhadap AUKUS, Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI Achsanul Habib, membantahnya. 

Menurut dia, inti perhatian Pemerintah Indonesia adalah isu saving lives. Pasalnya, ada potensi bahaya yang dapat menimpa negara-negara yang dilalui saat proses pengangkutan dan perawatan material Nuclear Naval Propulsion yang belum ada safeguardnya atau perlindungan dalam rezim NPT.

Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia Suzie Sudarman melihat 'Indonesian Paper' juga berkaitan dengan AUKUS, namun pemerintah tidak bisa mengatakannya secara langsung. Sebab, semua negara-negara yang saling bertentangan masuk dalam kategori sahabat Indonesia.

Suzie memahami, 'Indonesian Paper' itu lebih didorong oleh Perjanjian Zona Bebas Nuklir Asia Tenggara (Treaty of Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone) yang disepakati 15 Desember 1995. Perjanjian yang dikenal sebagai Bangkok Treaty ini menyatakan pentingnya non-proliferasi senjata nuklir untuk menciptakan perdamaian dan keamanan internasional di Asia Tenggara.

Indonesia, beberapa waktu lalu sempat khawatir terhadap pakta keamanan trilateral yang disepakati pada akhir 2021. Salah satu kerja sama itu memungkinkan Australia membuat kapal selam nuklir untuk memperkuat angkatan lautnya. 

AUKUS dinilai merupakan respons untuk mengimbangi pengaruh Cina di Indo-Pasifik. Beijing belum lama ini juga dilaporkan sedang membangun kapal selam nuklir.

Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.








Kisah Adam Malik: Diplomat Ulung, Wartawan dan Tokoh Empat Zaman

1 jam lalu

24_seni_adammalik
Kisah Adam Malik: Diplomat Ulung, Wartawan dan Tokoh Empat Zaman

Pada 23 Maret 1978, Adam Malik jadi Wakil Presiden. Dia dipercaya Soeharto untuk mendampinginya sebagai ganti Sultan Hamengku Buwono IX. Ini jejaknya


Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

1 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

Hari Meteorologi Sedunia tahun ini mengusung tema 'The Future of Weather, Climate and Water across Generations'.


Keuntungan jika Indonesia Menyediakan Baterai Kendaraan Listrik, Apa Saja?

13 jam lalu

Baterai lithium untuk kendaraan listrik. Foto: Green Car
Keuntungan jika Indonesia Menyediakan Baterai Kendaraan Listrik, Apa Saja?

Kadin melihat adanya beberapa keuntungan yang didapat jika negara ini menyediakan baterai kendaraan listrik untuk industri otomotif. Apa Saja?


PBB Ingatkan Jangan Konsumsi Air Berlebihan: Bisa Kuras Dunia

18 jam lalu

Potret kanal yang mengering di Venesia, Italia, 17 Februari 2023. Italia secara keseluruhan tengah menghadapi kekeringan. REUTERS/Manuel Silvestri
PBB Ingatkan Jangan Konsumsi Air Berlebihan: Bisa Kuras Dunia

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemerintahan di seluruh dunia supaya mengelola air dengan lebih baik.


Daftar Negara Paling Bahagia di Dunia 2023, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Pemandangan kota Helsinki, Finlandia 28 Juni 2018. Lehtikuva/Roni Rekomaa/via REUTERS.
Daftar Negara Paling Bahagia di Dunia 2023, Indonesia Nomor Berapa?

Finlandia kembali menduduki peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di dunia. Bagaimana dengan Indonesia?


Chery Mulai Memproduksi Omoda 5 di Indonesia Pekan Ini

1 hari lalu

PT Chery Sales Indonesia memamerkan mobil terbarunya, Omoda 5 dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 20 Februari 2023. Dilengkapi dengan fitur canggih seperti Automatic Driving, Omoda 5 menjadi salah satu kreasi Chery yang memiliki teknologi terdepan yang dirancang untuk kebutuhan pengguna yang berjiwa muda. Fitur yang dimiliki OMODA 5 dilengkapi dengan sistem electronic power steering (EPS), electronic parking brake (EPB) + AUTOHOLD, lane keeping system (LDP), traffic signal recognition system (TSR), adaptive cruise system (ACC), Integrated Cruise Assist (ICA), dan sistem lainnya yang membuat pemilik mobil merasa dimanjakan di setiap perjalanan. TEMPO/Fardi Bestari
Chery Mulai Memproduksi Omoda 5 di Indonesia Pekan Ini

PT Chery Sales Indonesia telah memulai produksi Completely Knock Down (CKD) Kit Omoda 5 di Indonesia pada Selasa, 21 Maret 2023.


Luhut Klaim Negosiasi Indonesia dengan Tesla Alami Kemajuan

2 hari lalu

Pemilik Tesla, SpaceX, dan Twitter duduk bersama Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Klaim Negosiasi Indonesia dengan Tesla Alami Kemajuan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginformasikan proses negosiasi Indonesia dengan Tesla.


Mandek 8 Tahun, Indonesia dan Papua Nugini Sepakati Pengaturan Perbatasan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan timpalannya dari Papua Nugini Justin Tkatchenko di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023. Dok: Kemlu RI
Mandek 8 Tahun, Indonesia dan Papua Nugini Sepakati Pengaturan Perbatasan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan timpalannya dari Papua Nugini Justin Tkatchenko mengesahkan dua perjanjian bilateral termasuk soal perbatasan yang sudah beberapa tahun macet.


Yusril Ihza Mahendra Bertemu Airlangga Hartarto, Wacana Koalisi PBB dan Golkar Berhembus

2 hari lalu

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Yusril Ihza Mahendra hadir sebagai panelis di Focus Group Discussion Pandangan dan Sikap KPU terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst, di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2023. TEMPO/Tika Ayu
Yusril Ihza Mahendra Bertemu Airlangga Hartarto, Wacana Koalisi PBB dan Golkar Berhembus

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyambangi Kantor DPP Golkar. Kedua pihak membuka peluang berkoalisi.


Pakar PBB Minta Dunia Kompak Sanksi Junta Myanmar

2 hari lalu

Pengunjuk rasa berlari selama protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar 17 Maret 2021. Foto diambil 17 Maret 2021. REUTERS/Stringer/File Foto
Pakar PBB Minta Dunia Kompak Sanksi Junta Myanmar

Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di Myanmar, Thomas Andrews menyerukan komunitas internasional selaraskan sanksi untuk junta Myanmar.