TEMPO.CO, Jakarta - Ototitas Myanmar menahan seorang warga negara Jepang yang berprofesi pembuat film dokumenter. Aktivis dan media di Myanmar mengidentifikasi laki-laki Jepang yang ditahan itu sebagai Toru Kubota.
Kubota ditahansetelah dia menghadiri sebuah unjuk rasa di Kota Yangon pada akhir pekan lalu. Aksi protes tersebut untuk melawan Pemerintah Myanmar yang mengeksekusi mati sejumlah aktivis.
Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Selama lebih dari satu bulan, pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di seluruh Myanmar menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi serta ratusan orang lainnya. Media sosial oleh Reuters.
Reuters belum dapat memverifikasi secara independen laporan media di Myanmar. Juru bicara junta juga belum mau memberikan keterangan.
Ada pun juru bicara pemerintah Jepang mengakui ada warga negaranya yang ditahan di Myanmar, namun menolak memgungkap identitasnya. Jepang sudah menyerukan agar warganya tersebut segera dibebaskan.
Wakil Kepala Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan warga Jepang yang ditahan itu berumur 20 tahun-an dan pada Sabtu, 30 Juli 2022, sedang membuat film tentang sebuah unjuk rasa. Kantor Kedutaan Besar Jepang di Myanmar sudah menekan agar warganya dibebaskan.
Sebelumnya pada Minggu, 31 Juli 2022, puluhan orang melakukan unjuk rasa di luar kantor Kementerian Luar Negeri Jepang sebagai bentuk dukungan bagi Kubota dan para tahanan lainnya di Myanmar.
Seorang aktivis yang mengikuti unjuk rasa pada Sabtu, 30 Juli 2022, mengatalan Kubota benar berada di tengah aksi protes sekitar pukul 3 sore di distrik South Dagon, Yangon. Dia berada di sana tak lama dan segera menuju ke sebuah stasiun bus.
“Sejauh yang kami tahu, dia orang pertama yang ditahan. Tiga orang lainnya ditahan sekitar pukul 3:30 sore di stasiun bus,” kata aktivitis tersebut yang tidak mau dipublikasi identitasnya.
Sejak militer Myanmar merebut kekuasaan pemerintah sipil Myanmar pada Februari tahun lalu, hampir 15 ribu orang ditahan dan 11.820 orang masih dalam penahanan. Tentara Myanmar menembak dan membunuh seorang wartawan Jepang dalam sebuah unjuk rasa pro-demokrasi di Yangon pada 2007.
Sumber : reuters
Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini