TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Australia yang baru kembali dari Bali didenda AU$ 2.664 atau setara Rp 27 juta karena kedapatan membawa burger McDonald's di dalam tasnya. Seekor anjing pendeteksi di Bandara Darwin telah mengendus sarapan McMuffins dari McDonald's yang dimasukkan ke dalam ransel saat ia mendarat di Bandara Darwin.
Denda yang dikenakan itu adalah bagian dari upaya biosekuriti untuk menghentikan penyakit mulut dan kuku ke negara itu. Australia melarang keras siapapun yang masuk ke negara itu membawa makanan untuk mengnurangi ancaman biosekuriti.
“Dua telur dan sosis daging sapi McMuffins dari McDonald di Bali dan ham croissant adalah item menu yang menarik perhatian anjing pelacak biosekuriti Zinta," kata Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt dalam sebuah pernyataan dilansir dari 7NEWS.com.au.
Menurut Watt, anjing pendeteksi Zinta mencium ransel penumpang. Setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan bahwa mereka membawa berbagai barang berisiko. “Ini akan menjadi makanan Maccas termahal yang pernah dimiliki penumpang ini," ujarnya.
Denda yang dikenakan dua kali lipat dari biaya tiket pesawat ke Bali. " Tetapi saya tidak bersimpati kepada orang-orang yang memilih tidak mematuhi langkah-langkah keamanan hayati Australia yang ketat. Deteksi terbaru menunjukkan bahwa Anda akan ditangkap,” ujarnya.
Pihak berwenang Indonesia mengkonfirmasi pada 5 Juli bahwa telah terjadi wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak. Agar tak menular ke hewan ternak, Australia menjadi ekstra waspada di perbatasan. Penyakit ini dapat bertahan dalam daging dan produk susu meski dalam keadaan beku, dingin atau beku-kering.
Pelancong yang memasuki Australia dengan visa sementara juga dapat berisiko dibatalkan jika membawa makanan berbahan daging dan susu ke Australia. Pihak berwenang memastikan para turis tidak dapat memasuki negara tersebut.
"Wisatawan yang datang dari Indonesia akan berada di bawah pengawasan biosekuriti yang lebih ketat karena adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia, termasuk di tujuan wisata populer Bali," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya Australia meminta pelancong yang baru datang dari Bali atau Indonesia, menanggalkan sepatu mereka di bandara. Hal ini untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku ke negara tersebut.
Baca: Ribuan Warga Diperintahkan Mengungsi saat Sydney Dilanda Banjir
NDTV | 7NEWS.COM.AU