TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kapal pengekspor gandum pertama kemungkinan akan meninggalkan pelabuhan Ukraina pada Senin 1 Agustus 2022. Hal ini diungkapkan Ibrahim Kalin, juru bicara Erdogan, pada Ahad.
"Kalau besok semua (detail) sudah selesai, sepertinya kemungkinan besar kapal pertama akan berangkat besok. Kita lihat kapal-kapal keluar dari pelabuhan paling lambat keesokan harinya," kata Kalin.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan televisi Kanal 7, Kalin mengatakan pusat koordinasi bersama di Istanbul mungkin akan menyelesaikan pekerjaan akhir pada rute ekspor segera.
Sebelumnya, sebanyak 16 kapal yang membawa muatan gandum dan biji-bijian berangkat dari pelabuhan Odesa di Ukraina, pada Sabtu. Al Jazeera melaporkan, sebanyak 25 juta ton biji-bijian akan dikirim ke Afrika, Timur Tengah, dan bagian lain dunia sebagai bagian dari kesepakatan ekspor biji-bijian yang didukung PBB dan ditandatangani antara Moskow dan Kiev pada 22 Juli.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi pelabuhan Chernomorsk di wilayah Odesa pada Jumat untuk menyaksikan persiapan kapal mengekspor gandum. Ini adalah pertama kalinya kapal Ukraina meninggalkan pelabuhan sejak invasi Rusia.
Rusia dan Ukraina adalah pemasok gandum global utama. Perjanjian yang ditengahi PBB yang mereka tandatangani di Istanbul pekan lalu dimaksudkan untuk meredakan krisis pangan dan mengurangi harga biji-bijian global yang telah meningkat sejak invasi Rusia.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk memungkinkan perjalanan yang aman untuk pengiriman gandum masuk dan keluar dari Chornomorsk, Odesa dan pelabuhan Pivdennyi. Moskow menyalahkan Ukraina karena menunda pengiriman.
Baca juga: Taipan Gandum Ukraina Tewas akibat Serangan Rudal Rusia di Mykolaiv
SUMBER: REUTERS