TEMPO.CO, Jakarta - Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) dilanda hujan lebat pada Kamis, 28 Juli 2022, yang berdampak banjir di jalan-jalan di beberapa wilayah negara tersebut. Peristiwa itu jarang terjadi di dua negara yang berada jazirah Arab.
Menurut Khaleej Times, hujan deras mengakibatkan banjir bandang di bagian timur UEA telah merusak rumah dan menghanyutkan kendaraan. Cuaca ekstrem ini juga mendorong kantor meteorologi UEA mengeluarkan peringatan darurat karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berlanjut.
Dari sejumlah gambar dan video yang tersebar di media sosial, kendaraan di jalan raya terhenti oleh air banjir setelah hampir seharian diguyur hujan. Video lain menunjukkan tim penyelamat mengevakuasi orang-orang yang terdampar di daerah banjir.
Al Arabiya English melaporkan otoritas manajemen bencana UEA berkoordinasi dengan lebih dari 20 hotel untuk menyediakan 827 unit yang dapat menampung lebih dari 1.885 orang, yang mengungsi akibat banjir. Menurut otoritas penanggulangan bencana UEA, setidaknya 870 orang diselamatkan di Sharjah dan Fujairah dan setidaknya 3.897 total telah disediakan tempat penampungan.
Sejauh ini, tidak ada laporan korban atau cedera serius yang dicatat. Namun ada kerugian material. Banyak warga mencari perlindungan di hotel akibat banjir tersebut.
Sejumlah petugas di UEA membersihkan jalan-jalan yang tergenang. Mereka meminta warga tetap waspada dan menjauh dari lembah, bendungan, dan gunung yang terus menunjukkan aliran air yang deras.
Hujan deras selama beberapa hari terakhir menyebabkan gangguan besar di seluruh Emirates utara. Akibatnya jalan, pembatas, sampai wadi (sungai kering di padang pasir) tergenang air yang meluap. Sejumlah rumah juga mengalami kerusakan.
Sementara itu, aktivitas di Doha, ibu kota Qatar terhenti menyusul hujan lebat yang merendam jalan-jalan di Doha. Middle East Eye melaporkan jalan-jalan tergenang sampai mobil-mobil hampir terendam di dekat gedung Piala Dunia akibat hujan pada Kamis. Qatar diharapkan menjadi tuan rumah piala dunia sepak bola pada November tahun ini.
Menurut Al Jazeera, hujan dan badai dimulai pada Kamis pagi akan berlangsung hingga akhir pekan ini. Seperti dikutip Dawn, hujan di Doha pada Juli biasanya tidak terjadi karena jazirah Arab sering kali panas, kering, dan berdebu di musim panas.
Akan tetapi, hujan muson mempengaruhi beberapa bagian ketika keluar dari India, terutama Oman dan Yaman. Kedua negara itu memiliki badai petir musim panas yang teratur.
Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.