TEMPO.CO, Jakarta - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Rabu, 27 Juli 2022, mengutarakan rencana untuk membuat infeksi cacar monyet sebagai penyakit yang dilaporkan secara nasional. Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus dan menyebar dengan cepat.
Penugasan ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2022. CDC mengatakan nantinya akan ada perbaharuan kriteria bagi pelaporan data kasus – kasus cacar monyet oleh sejumlah negara bagian ke CDC sehingga memungkinkan CDC melakukan pemantauan dan bertindak untuk mengatasi wabah cacar monyet, kendati jumlah wabah sudah berkurang.
Sampai Selasa, 26 Juli 2022, lebih dari 3.500 kasus cacar monyet dilaporkan di Amerika Serikat. Negara - negara bagian di Amerika Serikat akan diminta melaporkan atau dugaan kasus cacar monyet dalam tempo 24 jam.
CDC meminta data agar dibagikan meskipun investigasi atas kasus itu (cacar monyet) belum rampung.
Departemen kesehatan di negara-negara bagian di Amerika Serikat saat ini tidak diminta untuk memberikan ke pemerintah pusat (pemerintah federal) data standar kasus cacar monyet. WHO telah mendeklarasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penyakit ini ditandai seperti gejala flu dan ruam-ruam pada kulit.
Dilansir dari covid19.kemkes.go.id, cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit yang ditularkan melalui virus dari binatang (zoonosis). Meskipun demikian, hewan yang ditularkan tidak hanya berasal dari monyet, tetapi juga beberapa hewan lain, seperti tikus gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).
Penularan virus monkeypox terjadi ketika terdapat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi melalui gigitam atau cakaran, pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar). Virus-virus ini masuk melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau saluran lendir (mata, hidung, atau mulut).
Situs rsud.tulungagung.go.id menjelaskan virus ini bisa masuk melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeks. Penularan juga bisa terjadi ketika mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat).
Tenaga kesehatan atau orang yang tinggal serumah dan kontak erat dengan orang yang terinfeksi berisiko tinggi mengalami infeksi cacar air. Plasenta juga menjadi media penyaluran infeksi virus cacar monyet dari iu ke janin selama persalinan.
Kasus infeksi cacar monyet diketahui pertama kali muncul pada 1958 di Denmark, yang menyerang koloni kera yang dipelihara untuk penelitian. Karena itu, cacar ini disebut sebagai monkeypox. Kasus cacar monyet pertama kali dialami pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Pada 2003, Amerika Serikat melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.
Melansir infeksiemerging.kemkes.go.id, sampai saat ini, diketahui wilayah terjangkit cacar monyet secara global adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria,Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan). Selain itu, infeksi cacar monyet juga telah muncul di Singapura.
Sumber: Reuters
Kemenkes Pastikan Kasus Cacar Monyet Masih Nihil
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.