Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kim Jong Un: Korea Utara Siap Perang Nuklir dengan AS dan Korea Selatan

Reporter

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan  veteran Perang Korea selama upacara di depan Monumen Kemenangan Perang Pembebasan Tanah Air untuk menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea, di Pyongyang, Korea Utara, pada 27 Juli 2022. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya siap untuk memobilisasi pencegah perang nuklirnya dan untuk setiap bentrokan militer dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan veteran Perang Korea selama upacara di depan Monumen Kemenangan Perang Pembebasan Tanah Air untuk menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea, di Pyongyang, Korea Utara, pada 27 Juli 2022. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya siap untuk memobilisasi pencegah perang nuklirnya dan untuk setiap bentrokan militer dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan siap jika harus berperang melawan Amerika Serikat. Korea Utara juga siap mengerahkan senjata nuklirnya.

Pernyataan keras itu disampaikan Kim Jong Un di Hari Kemenangan pada Rabu, 27 Juli 2022. Hari itu menandai menandai gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea.

“Angkatan bersenjata Korea Utara benar-benar siap menanggapi krisis apa pun, dan kami juga sepenuhnya siap memobilisasi kekuatan nuklir dengan setia, akurat, dan segera ke misinya,” kata Kim Jong Un dikutip oleh media pemerintah KCNA.

Pidato itu muncul setelah para pejabat di Seoul dan Washington mengatakan Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Korea Utara kemungkinan akan menghadapi sanksi yang lebih kuat, termasuk langkah-langkah yang bertujuan membatasi kemampuan serangan sibernya jika melanjutkan uji coba nuklirnya, menurut menteri luar negeri Korea Selatan pada Rabu.

Dalam pidatonya, Kim Jong Un mengatakan bahwa AS dan Korea Selatan terus memusuhi Korea Utara 70 tahun setelah Perang Korea berakhir. Keduanya juga berusaha membenarkan perilakunya itu.

Pada peringatan Hari Kemenangan itu, Kim Jong Un yang mengenakan kemeja putih tersenyum saat berjabat tangan dengan sekelompok veteran Perang Korea. 

Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan pidato Kim Jonng Un di Hari Kemenangan adalah upaya meningkatkan kebanggaan nasional dalam menghadapi keberhasilan pembangunan pasca-gencatan senjata Korea Selatan. “Kim Jong Un beretorika dengan menggelembungkan ancaman eksternal untuk membenarkan rezimnya yang fokus secara militer namun masih berjuang secara ekonomi,” katanya dalam email. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Program nuklir dan rudal Korea Utara melanggar hukum internasional, tetapi Kim menggambarkan penumpukan senjatanya itu sebagai upaya untuk membela diri.”

Korea Utara telah lama menuduh AS melakukan standar ganda terhadap kegiatan militer. Kebijakan AS juga disebut memusuhi Pyongyang.

Kim Jong Un juga mengutuk pemerintahan baru Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk-yeol. Ia mengatakan setiap upaya melumpuhkan negaranya akan mendapat tanggapan keras dan pemusnahan.

"Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat," kata Kim.

Korea Utara telah melakukan sejumlah tes senjata pada 2022. Pada Januari, Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik dan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM). Rudal itu dapat membawa senjata nuklir taktis.

AL JAZEERA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

22 jam lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

2 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

6 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

9 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

19 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

19 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

20 hari lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

22 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di kantor konsulat Korea Utara di Dandong, provinsi Liaoning, Cina. REUTERS
Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

Rangkaian kunjungan kerja itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pyongyang memperluas hubungan diplomatik setelah lockdown pandemi Covid-19.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

22 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

24 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un