Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bumi Makin Panas, Gletser di Dunia Terus Menyusut

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ahli gletser Andreas Linsbauer dan asisten Andrea Millhaeusler berdiri di perbatasan moraine Pers Glacier dekat resor Alpine Pontresina, Swiss 21 Juli 2022. REUTERS/Arnd Wiegmann
Ahli gletser Andreas Linsbauer dan asisten Andrea Millhaeusler berdiri di perbatasan moraine Pers Glacier dekat resor Alpine Pontresina, Swiss 21 Juli 2022. REUTERS/Arnd Wiegmann
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar gletser gunung dunia — sisa-sisa zaman es terakhir — menyusut karena perubahan iklim. Di Pegunungan Alpen Eropa, gletser sangat rentan karena lapisan es yang relatif sedikit, apalagi suhu di Alpen memanas sekitar 0,3C per dekade — sekitar dua kali lebih cepat dari rata-rata global.

Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, gletser Pegunungan Alpen diperkirakan akan kehilangan lebih dari 80% massanya saat ini pada 2100. Banyak yang akan hilang terlepas dari tindakan emisi apa pun yang diambil sekarang, akibat pemanasan global yang dipicu oleh emisi masa lalu, demikian laporan 2019 oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim, seperti dikutip Reuters, Selasa, 26 Juli 2022.

Morteratsch jauh berubah dari gletser yang digambarkan pada peta wisata kawasan itu. Lidah panjang yang pernah mencapai jauh ke dalam lembah di bawahnya telah menyusut hampir 3 kilometer, sedangkan kedalaman lapisan es dan salju telah menipis hingga 200 meter. Gletser paralel Pers mengalir ke dalamnya sampai 2017 tetapi sekarang telah surut sedemikian rupa sehingga lapisan pasir yang meluas terletak di antara mereka.

Situasi mengerikan tahun ini menimbulkan kekhawatiran bahwa gletser Pegunungan Alpen mungkin lenyap lebih cepat dari yang diperkirakan. Dengan lebih banyak tahun seperti 2022 di mana gelombang panas naik, itu bisa terjadi, kata Matthias Huss, yang memimpin Glacier Monitoring Switzerland (GLAMOS).

"Kami melihat hasil model yang diharapkan beberapa dekade di masa depan terjadi sekarang," kata Huss. "Saya tidak menyangka akan melihat tahun yang begitu ekstrem di awal abad ini."

Ahli glasiologi Swiss, Andreas Linsbauer, 45 tahun, mengatakan, pencairan Alpen akhir-akhir ini luar biasa cepat. "Sangat jelas bahwa ini adalah musim yang ekstrem," kata Linsbauer, berteriak di atas deru air lelehan yang deras saat dia memeriksa ketinggian tiang yang menjorok keluar dari es.

Biasanya, dia menyusuri jalan di Gletser Morteratsch yang besar pada akhir September, akhir musim panas yang mencairkan Alpen. Tetapi akibat kehilangan es yang sangat tinggi tahun ini telah membawanya ke amfiteater es seluas 15 kilometer persegi ini dua bulan lebih awal untuk pekerjaan pemeliharaan darurat.

Gletser Pegunungan Alpen berada di jalur untuk kehilangan massa tertinggi dalam setidaknya 60 tahun pencatatan. Dengan melihat perbedaan berapa banyak salju yang turun di musim dingin, dan berapa banyak es yang mencair di musim panas, para ilmuwan dapat mengukur seberapa banyak gletser telah menyusut pada tahun tertentu.

Sejak musim dingin lalu, yang membawa hujan salju relatif sedikit, Pegunungan Alpen menerima dua gelombang panas awal musim panas yang besar – termasuk satu pada bulan Juli yang ditandai dengan suhu mendekati 30 Celcius di desa pegunungan Swiss, Zermatt.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencairan gletser juga terjadi Austria, Prancis, dan Italia. Di Austria, "gletser kehilangan salju hingga ke puncaknya," kata Andrea Fischer, ahli glasiologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Austria.

Salju dari musim dingin terakhir ditutupi dengan selimut di lereng di samping stasiun teratas kereta gantung di area ski Diavolezza dekat resor Alpine Pontresina, Swiss 21 Juli 2022. Dari jalan, ahli glasiologi Swiss berusia 45 tahun, Andreas Linsbauer. di atas celah es, Anda tidak akan pernah menduga dia membawa 10 kg peralatan baja yang dibutuhkan untuk memetakan penurunan gletser Swiss. REUTERS/Arnd Wiegmann

Hujan salju musiman, selain mengisi kembali es yang hilang selama musim panas, melindungi gletser dari pencairan lebih lanjut dengan menyediakan lapisan putih yang memantulkan sinar matahari kembali ke atmosfer lebih baik daripada es yang lebih gelap – yang dikotori oleh debu atau polusi – dapat melakukannya.

Tetapi di gletser Grand Etret di barat laut Italia, hanya menumpuk 1,3 meter salju yang terkumpul selama musim dingin lalu – 2 meter lebih rendah dari rata-rata tahunan selama 20 tahun hingga 2020.

Hilangnya es Alpine tahun ini, tercatat bahkan sebelum bulan pencairan terbesar Agustus, mengejutkan para ilmuwan sampai batas tertentu, karena banyak gletser telah kehilangan moncongnya yang terletak di bagian bawah. Karena mereka telah mundur ke atas gunung, di mana suhunya lebih dingin.

Penurunan gletser juga terjadi di Gunung Jayawijaya, Papua. Pada tahun 2010, gletser Puncak Jaya memiliki ketebalan 32 meter, kemudian menyusut sebanyak tujuh meter per tahun. Gletser yang merupakan peninggalan Zaman es itu juga merupakan gletser tropis yang rentan pada perubahan iklim.  Kondisi saat ini, gletser Puncak Jaya kurang dari 100 hektare, padahal dulu 2.000 hektare

 Reuters

Baca juga Ini Alasan Puncak Jaya Bersalju dan Terancam Perubahan Iklim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baku Tembak di Puncak Jaya, TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati 1 Anggota TNI

11 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Baku Tembak di Puncak Jaya, TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati 1 Anggota TNI

TPNPB OPM mengklaim telah menembak satu orang anggota TNI hingga tewas dan menyebabkan satu orang lainnya mengalami luka tembak kritis.


Kapolda: 1.297 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan, Apa Sebabnya?

43 hari lalu

Warga memasukan surat suara Pemilu 2024 ke dalam kotak suara usai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 di Kampung Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Rabu 14 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asmat menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Asmat sebanyak 80.122 orang yang tersebar di 224 kampung dengan 352 TPS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kapolda: 1.297 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan, Apa Sebabnya?

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut 1.297 TPS di Papua belum menggelar pemungutan suara.


Kota Lembah di Swiss Ini Memiliki 72 Air Terjun

15 Januari 2024

Lauterbrunnen Valley, Bern, Swiss. Unsplash.com/Michael Lammli
Kota Lembah di Swiss Ini Memiliki 72 Air Terjun

Selain menikmati pemandangan air terjun, Lauterbrunnen Valley di Swiss juga tempat yang ideal untuk penggemar aktivitas luar ruangan.


Tak Perlu Jauh ke Eropa 8 Destinasi di India ini Juga Bisa Melihat Hujan Salju

10 Desember 2023

Shimla, India. Unsplash.com/Tushar Sharma
Tak Perlu Jauh ke Eropa 8 Destinasi di India ini Juga Bisa Melihat Hujan Salju

Jika ingin menyaksikan hujan salju di India, berikut ini beberapa tempat terbaiknya


5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

kota reykjavik Islandia (Pixabay.com)
5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?


KKB Disebut Teror Warga di Puncak Jaya Papua, 1 Gedung Sekolah dan Rumah Dibakar

15 November 2023

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
KKB Disebut Teror Warga di Puncak Jaya Papua, 1 Gedung Sekolah dan Rumah Dibakar

Gangguan keamanan di Kabupaten Puncak, Papua, sedang mengalami eskalasi. Sebuah gedung sekolah dan rumah warga dibakar KKB pada 10 November 2023.


Menyusuri Jalur Kereta Api Rhaetian di Swiss dari Jembatan Landwasser hingga Tirano

9 November 2023

Rhaetian Railway di Swiss. Unsplash.com/Xavier von Erlach
Menyusuri Jalur Kereta Api Rhaetian di Swiss dari Jembatan Landwasser hingga Tirano

Jalur Kereta Api Rhaetian tak hanya menawarkan pemadangan pegununang yang tertutup salju


Mau Main Ski di Salju saat Liburan Akhir Tahun? Ini 3 Hal yang Harus Disiapkan

23 Oktober 2023

Para pemain ski menikmati hari yang cerah di SkiArena Andermatt-Sedrun di resor pegunungan Alpen di Andermatt, Swiss, 11 Januari 2020. SkiArena Andermatt-Sedrun adalah area ski yang terletak di Andermatt, Sedrun, dan Oberalp di Swiss. REUTERS/Arnd Wiegmann
Mau Main Ski di Salju saat Liburan Akhir Tahun? Ini 3 Hal yang Harus Disiapkan

Main ski mungkin terlihat mudah, tetapi ternyata banyak kesalahan yang dilakukan pemula yang bisa membahayakan diri sendiri dan pemain ski lainnya.


Tinggi Gunung Mont Blanc Susut Lebih dari Dua Meter dalam Dua Tahun

6 Oktober 2023

Gunung Mont Blanc. Sumber: Getty Images/mirror.co.uk
Tinggi Gunung Mont Blanc Susut Lebih dari Dua Meter dalam Dua Tahun

Peneliti Prancis menemukan tinggi gunung Mont Blanc menyusut lebih dari dua meter dalam dua tahun.


Gletser Mencair, Himalaya Banjir Bandang hingga Sebabkan 14 Tewas

5 Oktober 2023

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
Gletser Mencair, Himalaya Banjir Bandang hingga Sebabkan 14 Tewas

Tentara India menjadi korban banjir bandang akibat mencairnya gletser di Pegunungan Himalaya.