Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bujuk Pilot Rusia Bajak Pesawat Tempur, Ukraina Disebut Tawarkan Rp30 Miliar

Reporter

image-gnews
Pesawat Tu-160 Rusia, jet tempur MiG-31 dan pesawat tanker udara Il-78 terbang dalam formasi di atas Museum Sejarah Negara selama latihan untuk flypast, yang bagian dari parade militer menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow tengah, Rusia 4 Mei 2022. Angkatan udara Rusia melakukan latihan terbang di atas Lapangan Merah Moskow dalam formasi 'Z'. REUTERS/Marina Lystseva
Pesawat Tu-160 Rusia, jet tempur MiG-31 dan pesawat tanker udara Il-78 terbang dalam formasi di atas Museum Sejarah Negara selama latihan untuk flypast, yang bagian dari parade militer menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow tengah, Rusia 4 Mei 2022. Angkatan udara Rusia melakukan latihan terbang di atas Lapangan Merah Moskow dalam formasi 'Z'. REUTERS/Marina Lystseva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Ukraina disebut-sebut menjanjikan bayaran hingga US$2 juta atau sekitar Rp30 miliar kepada seorang pilot Rusia. Tujuannya adalah agar si pilot mau membajak sebuah jet tempur milik Moskow.

Seperti dilansir The Frontier India Senin 25 Juli 202, hal itu diungkapkan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) lewat rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi Rossiya 24.

Video itu menampilkan potongan percakapan telepon antara seorang staf Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina dan pilot Rusia yang direkrut untuk misi tersebut.

Sebelumnya FSB juga menyatakan, mereka telah menggagalkan operasi intelijen militer Ukraina yang diawasi oleh dinas khusus negara-negara NATO untuk membajak pesawat tempur Sukhoi Su-24, Su-34, atau Tupolev Tu-22M3 milik Angkatan udara Rusia. 

“Kami menjelaskan kepada Anda bahwa target kami adalah sebuah pesawat. Dan Anda memahami ini dengan sangat baik. Kami siap untuk membayarnya,” demikian bunyi perintah staf badan intelijen Ukraina itu kepada sang pilot, seperti dikutip kembali kantor berita Sputnik.

“Di situs web Verkhovna Rada dikatakan bahwa kami membayar secara resmi US$1 juta untuk tugas semacam itu. Nah, kami dapat mencapai kesepakatan dengan Anda dan di atas itu kami akan membayar 1 juta lagi, saya jamin,” kata pegawai intelijen Ukraina itu lagi dalam korespondensi online dengan pilot Rusia tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Intelijen militer Ukraina juga berjanji bahwa Uni Eropa akan menjamin keselamatan pilot Rusia setelah dia berhasil membajak pesawat Rusia. “Saya mengerti hal-hal yang mengganjal atau beberapa kekhawatiran Anda. Tetapi kami telah bekerja dengan para mitra Eropa selama bertahun-tahun dan semua orang telah diperingatkan tentang operasi ini,” kata mata-mata Ukraina itu.

Korespondensi online itu menunjukkan, intelijen Ukraina akan membayar uang muka US$4.000 dolar kepada pilot Rusia melalui kurir. Untuk mengonfirmasi kesiapan pilot itu untuk membajak pesawat, intelijen Ukraina menuntut agar sebuah video dikirim di mana pilot akan menunjukkan nomor tertentu di latar belakang pesawat.

Menurut FSB, video tersebut menunjukkan bahwa data geoposisi target telah dikirimkan oleh pihak Ukraina kepada pilot Rusia yang diduga bersedia membajak pesawat itu. Data tersebut mencakup informasi tentang zona pertahanan udara di tenggara Ukraina; diagram pangkalan udara Ozerne di Wilayah Chernihiv dan Pangkalan Udara Starokostiantyniv di Wilayah Khmelnytskyi.  Selain itu ada juga peta ketinggian di sekitar Pangkalan Udara Pryluky di Wilayah Chernihiv, serta; peta ketinggian di sekitar kota Zhytomyr.

Baca juga: Serukan Eropa dan Ukraina Ganti Rezim, Ramzan Kadyrov: Atau Rasakan Musim Dingin yang Keras! 

SUMBER: FRONTIER INDIA | SPUTNIK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

11 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

19 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

21 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

1 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.