TEMPO.CO, Jakarta - Warga Selandia Baru yang meninggal karena Covid-19 menyentuh ambang batas tertinggi menyusul upaya negara itu memberantas varian Omicron. Covid-19 di Selandia Baru sangat berdampak pada populasi lansia di Selandia Baru.
Menurut data Kementerian Kesehatan Selandia Baru, kematian akibat Covid-19 dalam tempo sepekan atau sampai 16 Juli 2022, sebanyak 151 orang. Sebelumnya pada Maret 2022, ada 115 pasien Covid-19 yang meninggal
Orang-orang dewasa mengawasi anak-anak sekolah bermain pada hari pertama semua batasan sosial dan pedoman kesehatan Selandia Baru dicabut setelah pemerintah menyatakan bebas dari wabah virus corona (Covid-19) di Nelson, Selandia Baru, 9 Juni 2020. [REUTERS / Tatsiana Chypsanava]
Kementerian Kesehatan Selandia Baru juga mengungkap dalam waktu 24 jam ada 26 pasien Covid-19 yang meninggal. Semua yang wafat itu, berusia di atas 60 tahun.
Sub-varian omicron BA.5 telah mendorong bangkitnya gelombang Covid-19 di Selandia Baru, yang punya populasi 5,1 juta jiwa. Dalam tujuh hari terakhir, ada 64.780 kasus aktif Covid-19, kendati otoritas mengatakan banyak kasus infeksi virus corona yang tidak terlaporkan.
Selandia Baru pernah menjadi negara percontohan yang sukses mencegah penyebaran Covid-19. Caranya dengan mengisolasi negara itu. Selandia Baru pernah menargetkan bebas dari Covid-19 sampai akhir tahun lalu.
Sebagian besar warga Selandia Baru sudah imunisasi vaksin virus corona. Namun virus corona masih menyebar di negara itu.
Unit gawat darurat (UGD), rumah sakit dan pusat – pusat pelayanan kesehatan berada dalam tekanan. Namun data Kementerian Kesehatan Selandia Baru memperlihatkan tingkat pasien opname masih rendah dibanding kondisi pada Maret.
Pemerintah Selandia Baru menolak tekanan dari sejumlah dokter yang meminta agar diberlakukan lagi larangan-larangan demi menekan angka penyebaran Covid-19. Contohnya, melarang acara kumpul-kumpul atau wajib menggunakan masker saat di sekolah.
Kepala Eksekutif bidang pendidikan dari Kementerian Pendidikan Selandia Baru Lona Holsted pada Kamis, 21 Juli 2022, mengatakan pihaknya telah menyarankan pada sekolah-sekolah agar meminta murid menggunaan masker saat para murid itu pulang dari liburan pada Minggu depan.
“Kami memahami bahwa penerapan kebijakan menggunakan masker bisa menjadi sebuah tantangan, namun Anda diminta untuk memperkuat kebijakan memakai masker sesegera mungkin, kata Holsted.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus Covid-19 di Australia Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.