TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, 21 Juli 2022, menaikkan suku bunga sampai lebih dari yang diperkirakan. Keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran inflasi akan melonjak dan menghambat pertumbuhan ekonomi meskipun ekonomi zona Eropa sedang mengalami dampak dari perang Ukraina.
ECB menaikkan suku bunga deposito 50 basis poin atau menjadi nol persen. Kenaikan sebesar itu sama dengan melanggar aturan ECB sendiri, yang hanya ingin melakukan pergerakan 25 basis poin saja saat bergabung dengan mitra-mitranya untuk mendongkrak biaya pinjaman. Kenaikan itu, juga adalah yang pertama kali dilakukan ECB dalam 11 tahun.
Sejumlah anggota parlemen setuju untuk memberikan bantuan tambahan pada negara – negara yang berutang di zona euro, Italia diantaranya. Caranya, dengan skema membeli surat utang baru.
Presiden Bank Sentral Uni Eropa, Christine Lagarde. Reuters
Sumber mengatakan mereka tidak menduga akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat meskipun ada aksi jual obligasi dari Italia.
Mengakhiri eksperimen dalam 8 tahun dengan negatif suku bunga, ECB juga mencabut suku bunga pembiayaan kembali menjadi 0,50 persen. ECB pun berjanji akan menaikkan suku bunga pembiayaan kembali dalam waktu dekat menyusul dilakukannya rapat ECB pada 8 September 2022.
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan penurunan yang jelas dari inflasi dan dukungan bulat untuk instrumen anti- fragmentation telah membenarkan untuk diambilnya langkah yang lebih besar.
“Tekanan harga telah menyebar ke lebih banyak sektor. Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap tinggi untuk beberapa waktu. Kami telah memutuskan untuk menciptakan keseimbangan sehingga ini waktu yang tepat untuk mengambil langkah besar keluar dari suku bunga negatif,” kata Lagarde.
Menurut Lagarde, sekalipun ECB saat ini bergerak dengan sangat cepat, tingkat kenaikan suku bunga pada akhirnya tidak akan berubah.
ECB tidak memberikan arahan soal perkiraan kenaikan suku bunga pada September mendatang. ECB hanya mengatakan kenaikan lebih lanjut akan disesuaikan dan keputusan akan dibuat dalam serangkaian rapat.
Sumber; Reuters
Baca juga: Bank Indonesia Kerek Proyeksi Inflasi IHK Akibat Kenaikan Harga Pangan dan Energi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.