TEMPO.CO, Jakarta - China akan menghadapi gelombang panas selama 10 hari ke depan, dengan suhu tinggi diperkirakan dari timur ke barat, dengan beberapa kota mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi pada Jumat, 22 Juli 2022.
Lonjakan suhu diperkirakan terjadi pada Sabtu besok, sebelum meningkat menjadi gelombang panas, yang didefinisikan sebagai periode cuaca panas tidak biasa selama tiga hari atau lebih. Sabtu ini dijuluki hari "panas besar" di Almanak Cina, berdasarkan kalender lunar tradisional.
Gelombang panas sempat terjadi dari 5-17 Juli lalu, tetapi akan ada lebih banyak wilayah dilanda suhu 40 derajat Celcius (104F) atau lebih tinggi, kata Fu Jiaolan, kepala peramal di pusat meteorologi China.
Beberapa kota di provinsi Zhejiang, lokasi banyak pabrik dan eksportir China, pada hari Jumat mengeluarkan peringatan merah, yang tertinggi dalam sistem peringatan tiga tingkat, dengan memperkirakan suhu setidaknya 40 derajat C (104 F) dalam 24 jam ke depan.
Beban pada jaringan listrik nasional diperkirakan akan mencapai titik tertinggi baru di musim panas, dengan operasi yang aman diperkirakan akan menghadapi "ujian berat", kata Kementerian Manajemen Darurat.
Zhejiang, serta bagian dari Fujian, Guangdong, Hunan, Jiangxi dan Chongqing, berada dalam risiko kebakaran hutan dalam waktu dekat, kata kementerian itu.
Panas musim panas ini telah digambarkan oleh pengamat cuaca China sebagai ekstrim, meningkatkan permintaan AC untuk rumah, kantor dan pabrik serta mendorong beban pada jaringan listrik di lebih dari selusin provinsi.
Dari 1 Juni hingga 20 Juli, sebagian lembah Sungai Kuning dan Sungai Yangtze - pusat utama industri dan perdagangan - terkena setidaknya 10 hari suhu tinggi lebih dari biasanya.
Sejak Juni, gelombang panas juga menghanguskan bagian lain di Asia Timur, Eropa Barat, Afrika Utara, dan Amerika Utara, memicu kebakaran hutan di banyak negara.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim akan membuat gelombang panas lebih panas dan lebih sering.
Menurut media China, periode terpanas dalam 300 tahun terakhir adalah pada Juli 1743 selama dinasti Qing, dengan seorang misionaris Prancis di Beijing dikatakan telah mencatat suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 44,4 derajat Celcius.
Pada 2015, sebuah portal berita di Xinjiang melaporkan suhu setinggi 50,3C dicatat stasiun cuaca dekat Ayding, sebuah danau kering di Turpan, salah satu tempat terpanas di China selama musim panas.
Reuters