TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta berkelakar soal upayanya masuk perserikatan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Ia mengatakan, perjuangannya masuk surga nampak lebih mudah dibandingkan bergabung jadi anggota badan tersebut.
Ramos Horta mengatakan Timor Leste merupakan bagian dari Asia Tenggara. Timor Leste juga tak terdaftar dalam organisasi regional lainnya.
Dia mengklaim Timor Leste telah membuat kemajuan luar biasa dalam 10 tahun terakhir. Oleh karenanya, Timor Leste lebih dari siap menjadi anggota ASEAN.
"Akan tetapi kadang-kadang, sebagai manusia, saya merasa frustrasi, dan saya bertanya pada diri sendiri. Sepertinya jalan menuju surga, untuk mencapai kesempurnaan, lebih mudah daripada mencapai pintu gerbang ASEAN," kata Ramos Horta saat pidato dalam forum think-tank FPCI di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022.
Sebelumnya, Ramos Horta menyampaikan keinginan untuk bergabung ASEAN saat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor pada Selasa, 19 Juli 2022. Indonesia merupakan pemegang presidensi ASEAN 2023.
Timor Leste telah mengajukan keanggotaan ASEAN sejak 2011. Saat ini statusnya adalah sebagai pengamat.
Piagam ASEAN menetapkan bahwa syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat. Pertama, lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggara. Kedua, mendapat pengakuan oleh negara lain. Ketiga, negara pelamar menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan Piagam ASEAN. Keempat, negara pelamar memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.
Dinamika di dalam forum soal kondisi ekonomi dan sumber daya lain Timor Leste menjadi tantangan keanggotaan bagi Dili.
Ramos Horta sendiri mengatakan, Indonesia, seperti banyak negara lain, sangat mendukung Timor Leste masuk ASEAN. Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, Indonesia pada 2023 nanti akan mencoba meyakinkan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk dapat menerima Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN.
"Yang kita coba pastikan dari sisi hubungan bilateral, Indonesia memberikan bantuan kesiapan. Namun secara pasti, Indonesia akan terus menunggu dan memberikan dukungannya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat jumpa pers virtual, Kamis, 21 Juli 2022.
Baca: Ramos Horta: Invasi Rusia ke Ukraina adalah Kegagalan PBB
DANIEL AHMAD