TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengkonfirmasi salah satu rahasia terburuknya dalam serangan terhadap Palestina. Untuk pertama kali, mereka secara terbuka mengaku menggunakan drone dalam melancarkan serangan.
Pernyataan ini disampaikan militer Israel pada Rabu waktu setempat. Mereka berpendapat, mengakui telah menggunakan drone tak menimbulkan risiko keamanan.
Dilansir dari Reuters, Israel merupakan pemimpin dunia dalam teknologi UAV. Namun hingga Rabu kemarin, sensor militer melarang konfirmasi resmi penggunaan drone penyerang.
Dalam sebuah pernyataan, kantor sensor mengaku setelah peninjauan panjang sebelum mengakui telah menggunakan drone penyerang.
“Tidak ada larangan untuk mempublikasikan penggunaan drone penyerang sebagai bagian dari kegiatan operasional militer Israel,” katanya.
Kelompok hak asasi manusia dan media internasional melaporkan Israel telah menggunakan drone untuk menyerang sasaran di Gaza. Hal itu dilakukan selama lebih dari satu dekade.
Para ahli mengatakan senjata dapat diidentifikasi berdasarkan ledakan. Serangan drone, termasuk yang digunakan Israel, menghasilkan ledakan yang jauh lebih kecil daripada serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tempur. Selain itu juga ada suara dengung pesawat tak berawak yang terbang di atas.
Baca juga: Wartawan Israel Diam-diam Berhasil Masuk Mekah, Memicu Kemarahan Muslim
SUMBER: REUTERS