TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang dievakuasi dari rumah saat kebakaran hutan melanda Prancis, Spanyol dan Portugal pada Jumat, 15 Juli 2022. Para pejabat di Eropa mengeluarkan peringatan kesehatan terhadap gelombang panas yang diperkirakan terjadi beberapa hari mendatang.
Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran termasuk pesawat pengebom air, telah berjuang sejak Selasa untuk mengendalikan dua kobaran api di Prancis barat daya. Kebakaran dipicu oleh panas terik dan angin kencang.
Baca Juga:
Sementara di Portugal suhu sedikit turun. Namun di beberapa tempat suhu diperkirakan masih mencapai 40 derajat Celcius. Lima distrik dalam siaga merah dan lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran menangani 13 kebakaran hutan.
Di Spanyol, Kementerian Lingkungan membantu mengatasi 17 kebakaran hutan di seluruh negeri.
Para pejabat khawatir tentang efek gelombang panas di Eropa terhadap kesehatan masyarakat dan sistem perawatan. Saat ini sistem kesehatan masih disibukkan oleh pandemi Covid-19.
Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan pada Jumat bahwa gelombang panas akan menjebak polutan atmosfer, menurunkan kualitas udara, terutama di kota-kota besar dan kecil. "Atmosfer yang stabil dan stagnan bertindak sebagai penutup untuk menjebak polutan atmosfer, termasuk partikel," ujar Lorenzo Labrador, petugas ilmiah WMO, pada konferensi pers Jenewa. "Ini mengakibatkan penurunan kualitas udara dan efek kesehatan yang merugikan terutama bagi orang-orang yang rentan."
Dari 7 hingga 13 Juli, Portugal mencatat 238 kematian berlebih akibat gelombang panas, menurut otoritas kesehatan DGS negara itu. "Dalam beberapa hari terakhir kami mengalami suhu yang sangat tinggi dan ekstrem untuk waktu yang sangat lama," kata kepala DGS Graça Freitas kepada kantor berita Lusa.
Menteri Kesehatan Marta Temido mengatakan bahwa sistem kesehatan mengkhawatirkan karena gelombang panas dan beberapa rumah sakit kewalahan.
Beberapa bagian di Inggris, suhu diperkirakan mencapai rekor tertinggi. "Luar biasa, suhu kemungkinan memecahkan rekor pada awal minggu depan," kata Kepala Meteorologi Kantor Met Paul Gundersen.
"Malam juga cenderung sangat hangat, terutama di daerah perkotaan," katanya. "Ini kemungkinan akan menyebabkan dampak luas pada orang dan infrastruktur." Suhu tertinggi di Inggris adalah 38,7 C yaitu di Cambridge pada 25 Juli 2019.
Hannah Cloke, pakar iklim di Universitas Reading Inggris, mengatakan gelombang panas menunjukkan perubahan iklim. "Lebih sulit untuk mengatasi suhu seperti ini di Inggris karena kita tidak terbiasa dengannya."
Di Portugal, suhu panas tertinggi pada hari Kamis tercatat di kota utara Pinhao pada 47 C tepat di bawah rekor. Di wilayah Gironde barat daya Prancis, 11.300 orang telah dievakuasi sejak kebakaran hutan terjadi di sekitar Dune du Pilat dan Landiras. Sekitar 7.350 hektare lahan telah terbakar, dan pihak berwenang mengatakan api belum stabil.
Baca: Jepang Dilanda Gelombang Panas, Pemerintah Izinkan Warganya Lepas Masker
REUTERS