Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Swedia Hukum Seumur Hidup Pejabat Iran, Terlibat Eksekusi 5.000 Tapol

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga Iran di pelarian menyambut hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pada Hamid Noury, mantan pejabat penuntutan Iran yang dituduh melakukan kejahatan terhadap hukum internasional dan pembunuhan di Iran pada tahun 1988, di luar Pengadilan Distrik Stockholm di Stockholm, Swedia 14 Juli 2022.  Chris Anderson/Kantor Berita TT/via REUTERS
Warga Iran di pelarian menyambut hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pada Hamid Noury, mantan pejabat penuntutan Iran yang dituduh melakukan kejahatan terhadap hukum internasional dan pembunuhan di Iran pada tahun 1988, di luar Pengadilan Distrik Stockholm di Stockholm, Swedia 14 Juli 2022. Chris Anderson/Kantor Berita TT/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pengadilan di  Swedia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang mantan pejabat Iran karena perannya dalam eksekusi massal dan penyiksaan terhadap tahanan politik pada 1980-an.

Hamid Noury, 61 tahun, yang ditangkap di bandara Stockholm pada 2019, didakwa dengan kejahatan perang atas eksekusi massal dan penyiksaan tahanan politik di penjara Gohardasht di Karaj, Iran, pada 1988.

Saat menjatuhkan vonis dan hukumannya, Kamis, 14 Juli 2022, Pengadilan Distrik Stockholm mengatakan Noury, yang dikatakan sebagai asisten wakil jaksa di penjara, telah "bersama-sama dan berkolusi dengan orang lain terlibat dalam eksekusi", yang digambarkan sebagai " kejahatan serius terhadap hukum internasional".

Iran mengutuk putusan itu. "Iran benar-benar yakin bahwa hukuman Noury bermotif politik dan tidak memiliki validitas hukum," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam sebuah pernyataan.

Kemenlu Iran memanggil kuasa usaha Swedia di Teheran untuk memprotes putusan tersebut.

Noury membantah tuduhan itu.

"Kami jelas kecewa bahwa klien kami telah dihukum. Kami sekarang akan menganalisis dan meninjau rincian yang ditemukan dalam putusan pengadilan bersama dengan klien kami," kata pengacara Noury, Daniel Marcus melalui email. "Kami akan mengajukan banding."

Amnesty International telah menempatkan jumlah yang dieksekusi atas perintah pemerintah sekitar 5.000 orang, mengatakan dalam laporan 2018 bahwa "jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi". Iran tidak pernah mengakui pembunuhan itu.

Noury adalah satu-satunya orang sejauh ini yang menghadapi persidangan atas pembersihan yang menargetkan anggota Mujahidin Rakyat Iran, yang berperang di beberapa bagian Iran, serta pembangkang politik lainnya.

Disambut sorakan oposisi Iran

Di bawah hukum Swedia, pengadilan dapat mengadili warga negara Swedia dan warga negara lainnya atas kejahatan terhadap hukum internasional yang dilakukan di luar negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratusan orang Iran di pengasingan yang berkumpul di pengadilan menyambut putusan dengan sorak-sorai gembira.

Reza Fallahi, 65 tahun, salah satu penggugat dalam kasus tersebut, berharap selama di penjara, Noury akan memberikan informasi tentang pembunuhan tersebut.

"Kami hanya mencari kebenaran dan keadilan," kaya Fallahi, yang menghabiskan 10 tahun di penjara di Iran karena mendukung oposisi.

Dewan Nasional Perlawanan Iran, sebuah kelompok payung oposisi, mengatakan dalam sebuah pernyataan "keadilan akan ditegakkan" ketika pejabat tertinggi dibawa ke pengadilan.

Kelompok hak asasi mengatakan Presiden Ebrahim Raisi adalah salah satu dari empat hakim yang mengawasi eksekusi.  

Ketika ditanya tentang tuduhan, Raisi mengatakan kepada wartawan pada tahun 2021 bahwa "jika seorang hakim, seorang jaksa telah membela keamanan rakyat, dia harus dipuji".

Beberapa ulama Iran mengatakan pengadilan para tahanan itu adil.

Kasus ini telah memperburuk hubungan antara kedua negara, dengan Iran menyebut persidangan itu ilegal.

Pada Mei lalu, media Iran melaporkan peneliti Swedia-Iran Ahmadreza Djalali, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan mata-mata untuk Israel, akan dieksekusi. Swedia juga mengatakan pada 6 Mei bahwa seorang turis Swedia telah ditahan di Iran.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

3 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

4 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

5 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

6 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

8 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

12 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

13 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

14 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

17 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

20 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.