TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden memulai kunjungannya di Israel pada Rabu, 13 Juli 2022. Kedua belah pihak berjanji memperdalam integrasi Israel saat menghadapi musuh bersama mereka yaitu Iran.
Ini adalah kunjungan regional Biden pertama sejak menjabat. Selain Israel ia juga akan berkunjung ke Arab Saudi.
Biden menjanjikan dukungan kuat untuk Israel, yang telah menjalin hubungan dengan beberapa negara Arab lainnya dalam beberapa tahun terakhir. "Kami akan terus memajukan integrasi Israel ke kawasan (Timur Tengah) itu," kata Biden setelah Air Force One yang membawanya mendarat di bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel. Ia mendapat sambutan karpet merah.
"Saya bangga untuk mengatakan bahwa hubungan AS dengan Israel lebih dalam dan lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Dengan kunjungan ini, kami memperkuat koneksi lebih jauh lagi," kata Biden.
Perdana Menteri sementara Israel Yair Lapid mengatakan akan membahas pembangunan arsitektur keamanan dan ekonomi baru dengan negara-negara Timur Tengah. Pembahasan itu mengikuti kesepakatan yang ditengahi AS pada tahun 2020 dengan UEA, Bahrain dan Maroko.
"Kami akan membahas perlunya memperbarui koalisi global yang kuat yang akan menghentikan program nuklir Iran," ujarnya.
Kunjungan Biden ke Arab Saudi pada Jumat akan menjadi fokus utama. Sebelumnya Biden mencap Arab Saudi sebagai paria setelah kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Perjalanan itu dipandang sebagai bagian dari upaya untuk menstabilkan pasar minyak yang diguncang oleh perang Ukraina. Air Force One akan melakukan penerbangan langsung pertama dari Israel ke Arab Saudi di tengah upaya untuk membangun hubungan antara negara Yahudi dan kerajaan Arab Saudi yang tidak mengakui Israel.
Setelah Biden mendarat, militer Israel menunjukkan sistem pertahanan Iron Beam yang baru, laser anti-drone yang diklaim sangat penting untuk melawan armada kendaraan udara tak berawak Iran. Israel menegaskan akan melakukan apa pun untuk menggagalkan ambisi nuklir Iran. Israel juga tetap kukuh menentang pemulihan kesepakatan 2015 yang memberikan keringanan sanksi kepada Teheran.
Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan jika tujuan Biden adalah untuk meningkatkan keamanan Israel, maka upayanya tidak akan menciptakan keamanan bagi Zionis. Israel telah mengibarkan 1.000 bendera di seluruh Yerusalem untuk menyambut Biden.
Baca: Kunjungi Arab Saudi dan Israel Biden Tak Mau Berjabat Tangan, Kenapa?
CHANNEL NEWS ASIA