TEMPO.CO, Jakarta - Kota Shanghai di Cina pada Rabu, 13 Juli 2022, menghadapi kenaikan temperatur sampai 40 derajat celcius. Kondisi ini membuat tenaga kesehatan yang menangani tes massal virus corona bermandikan keringat karena pakaian APD yang mereka kenakan sangat tertutup.
Shanghai adalah kota komersial di Cina dan pernah berstatus lockdown. Shanghai masih berjuang menghadapi wabah Covid-19 setelah akhir pekan lalu kasus harian positif Covid-19 di sana mencapai puluhan kasus.
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung berdiri di belakang penghalang yang menutup area perumahan di bawah penguncian, menyusul wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 29 Maret 2022. Cina melaporkan ada 13.287 kasus Covid-19 baru pada Sabtu kemarin. REUTERS/Aly Song
Kasus Covid-19 di Shanghai relatif rendah di banding banyak kota lain di Cina. Pada April dan Mei 2022, Shanghai yang berpenduduk 25 juta jiwa harus menghadapi lockdown.
Ying Jie, pelatih kebugaran, mengatakan kendati Shanghai telah menghindari lagi kebijakan lockdown, namun Ying berniat menutup tempat olahraganya untuk selamanya kendati baru beroperasi selama setahun setelah pembukaan. Sebab Ying mengaku tak bisa menghadapi kondisi yang serba tidak pasti.
Sejumlah tempat olahraga di Shanghai, termasuk di tempat Ying, pada pekan ini diminta untuk tutup karena wabah Covid-19.
“Kami baru buka pada 1 Juli sampai 10 Juli. Saya tidak bisa membayar uang sewa, namun tempat usaha saya tidak diperbolehkan beroperasi. Jika saya membuka tempat usaha saya diam-diam, lalu ditemukan kasus positif Covid-19 di tempat saya, maka saya akan kehilangan izin usaha. Risiko kena hukuman denda terlalu besar,” kata Ying.
Ketika banyak negara-negara besar memutuskan hidup bersama Covid-19, Cina menganut kebijakan nol kasus Covid-19 agar bisa memberantas wabah virus corona lebih awal. Namun karena kebijakan ini, maka ekonomi Cina menjadi taruhannya.
Untuk mencapai target nol kasus Covid-19, Cina bergantung pada tes virus corona yang hampir tiada akhir dan memberlakukan perintah isolasi mandiri. Sejauh ini sudah ada ratusan gedung rumah susun dan tempat bisnis, yang dijadikan tempat untuk karantina mandiri warga.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mengenali Cuaca Ekstrem dan Dampak Risikonya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.