TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-Moon, menetapkan 12 Juli sebagai Hari Malala Internasional. Perayaan ini sekaligus bertepatan dengan ulang tahun aktivis muda, Malala Yousafzai. Nama Malala Yousafzai dikenal sebagai aktivis pembela pendidikan global dan perempuan. Malala Yousafzai juga menjadi wanita peraih nobel untuk perdamaian dunia termuda.
Melansir dari dnaindia.com, penetapan Hari Malala Dunia berangkat dari perjuangan aktivis Malala Yousafzai yang memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak perempuan. Wanita kelahiran Mingora, Pakistan, 12 Juli 1997 ini telah memulai bergelut di dunia pergerakan perempuan sejak usia dini melalui berbagai media.
Malala Yousafzai memulai menyuarakan kegelisahannya ketika kelompok Taliban menguasai daerah Lembah Swat dan merampas hak-haknya beserta anak-anak perempuan seusianya di desa tempat tinggalnya untuk menempuh pendidikan. Dilansir nobelprize.org, pada 2008, Malala Yousafzai menyampaikan suaranya melalui pidato berjudul ‘Berani-beraninya Taliban mengambil hak dasar saya untuk menerima pendidikan’. Pada awal 2009, Malala mulai membuat blog secara anonim di situs berbahasa Urdu dari British Broadcasting Corporation (BBC).
Semenjak saat itu, nama Malala Yousafzai semakin dikenal oleh publik Pakistan. Bahkan, di tengah perjuangan aktivismenya, Malala Yousafzai menjadi korban penembakan dari Kelompok Taliban. Malala Yousafzai mengalami pembengkakan otak akibat tembakan peluru yang mengenai kepalanya. Kondisinya yang kritis membuatnya mendapatkan perawatan lebih lanjut di Birmingham, Inggris. Malala Yousafzai juga sempat mendapatkan operasi saraf wajah.
Pada 12 Juli 2013, aktivis Pakistan berusia 16 tahun saat itu menyampaikan pidato yang mengharukan di markas besar PBB. Malala Yousafzai menyoroti pentingnya akses pendidikan perempuan secara global dan memanggil para pemimpin dunia untuk mereformasi kebijakan mereka. Karena perjuangannya itulah, 12 Juli diperingati sebagai Hari Malala Dunia sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada aktivis muda tersebut.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 25 Tahun Malala Yousafzai: Hak Perempuan, Taliban dan Nobel Perdamaian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.