Dalam konferensi pers di Seoul, Hillary menyatakan bahwa dibutuhkan komitmen untuk membongkar program nuklir yang dimiliki militer Korea Utara. Apalagi, lanjut Hillary, saat ini Pyongyang sedang mengancam dengan uji coba misil yang provokatif dan tidak ada gunanya.
“Penghargaan Korea Selatan mengenai demokrasi dan kemakmuran sangat kontras dengan pemerintahan tirani dan kemiskinan di Korea Utara,” ujar Hillary, yang didampingi menteri luar negeri Korea Selatan Yu Myung-hwan.
Seoul menjadi pemberhentian ketiga di Asia dalam perjalanan Hillary. Sebelum perjalanannya dimulai, dia mengikuti terus perkembangan recana Pyongyang untuk meluncurkan misil taepodong-2. Selain berbicara mengenai perkembangan terakhir di Semenanjung Korea, Hillary rencananya akan bertemu Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak, sekaligus ingin membicarakan masalah latihan militer gabungan yang akan melibatkan 28 ribu tentara Amerika.
AP| NUR HARYANTO