TEMPO Interaktif, New York: Ratusan pengunjuk rasa hari Kamis meminta penghentian karikatur monyet di The New York Post yang menurut pemimpin hak-hak sipil kulit hitam Al Sharpton merujuk pada Presiden Barack Obama.
"Ya kita dapat, hentikan kartun itu," teriak demonstran di luar kantor pusat News Corp.
Baca Juga:
"Mereka pikir kita simpanse. Mereka akan mendapati kita adalah singa," ujar Sarpton.
"Warga Amerika memilih orang terhormat dari negeri ini, bukan monyet, bukan simpanse," ujar Senator Eric Adams, senator Partai Demokrat yang mewakili sektor Brooklyn, New York, dalam demo lainnya di kota itu hari Kamis terkait kartun itu.
"Ini tidak lucu, ini bukan karikatur, ini menjijikkan," tambahnya.
Karikatur itu, yang dimuat mulai Rabu di halaman 12 tabloid itu, menunjukkan seorang polisi membunuh seekor monyet, merujuk pada sebuah insiden di Connecticut Senin di mana seorang petugas menembak mati simpanse yang menyerang seorang perempuan hingga parah.
Dalam gambar, polisi lain berkomentar: "Mereka harus menemukan orang lain untuk menulis undang-undang stimulus berikutnya."
Sharpton pada Rabu mengatakan karikatur itu bermasalah menggambarkan serangan rasis karena membandingkan warga Afrika-Amerika dengan monyet, dan dia mengatakan kartun itu dikaitkan langsung pada penandatanganan undang-undang stimulus ekonomi sehari sebelumnya.
Pemimpin Redaksi New York Post Col Allen, beberapa jam kemudian, dalam tanggapan tertulis membela karikatur itu sebagai parodi atas peristiwa yang sedang terjadi dan menyebut Sharpton sebagai orang yang mencari ketenaran publisitas.
AFP | ERWIN Z