TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Senin, 11 Juli 2022, masuk dalam bursa calon Perdana Menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson. Dengan masuknya Truss ini, maka total sudah ada 11 kandidat yang berebut kuris untuk menggantikan Johnson.
Truss mengatakan dia akan memangkas pajak dan mempertahankan sikap tegas terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Truss sebelumnya sudah memegang sejumlah jabatan ditingkat menteri, di antaranya Menteri Perdagangan, Kehakiman dan Keuangan.
Truss kini mengincar jabatan Perdana Menteri Inggris, yang ditinggalkan Johnson pada Kamis, 7 Juli 2022, setelah pemerintahan Johnson terlibat dalam serangkaian skandal. Aturan pemilu Perdana Menteri Inggris yang baru, akan diumumkan pada Senin, 11 Juli 2022, waktu setempat. Sedangkan pemilu Perdana Menteri akan dilakukan pada September 2022.
“Di bawah kepemimpinan saya nanti, saya akan memangkas pajak agar bisa membantu masyarakat Inggris menghadapi biaya hidup. Saat ini waktunya kurang tepat untuk menaikkan pajak,” kata Truss.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menyampaikan pernyataan terkait pengunduran dirinya di Downing Street, London, 7 Juli 2022. Johnson juga dilanda skandal lain dari anggota parlemen Partai Konservatif yang dituduh melakukan penyimpangan seksual. REUTERS/Peter Nicholls
Perlombaan untuk mencari pemimpin Inggris yang baru saat ini terasa sangat sengit dibanding periode-periode sebelumnya dalam sejarah modern Inggris dengan lebih dari 50 pejabat pemerintahan di Kementerian mengundurkan diri. Mereka yang mengundurkan diri mencela karakter Perdana Menteri Johson, integritasnya dan ketidak mampuannya untuk mengatakan kebenaran.
Dengan banyaknya anggota parlemen yang tidak puas dengan kepemimpinan Johnson hingga penggantinya diputuskan, Partai Konservatif Inggris kemungkinan akan mempercepat pemilu Perdana Menteri.
Para kandidat perdana menteri Inggris, yang sudah mendaftar tersebut, nantinya harus mendapat dukungan 30 anggota parlemen untuk bisa melaju ke tahap selanjutnya. Pemilu tahap awal akan dimulai pada pekan ini, yang nantinya akan mengerucut menyisakan dua kandidat.
Setelah tersisa dua kandidat, sekitar 200 ribu anggota Partai Konservatif Inggris nantinya akan memilih satu orang untuk duduk di kursi Perdana Menteri Inggris.
Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak saat ini berada di garda depan, namun para rival-rivalnya menyerang kondisi ekonomi Inggris saat berada di bawah kepemimpinannya. Lawan-lawan Sunak berjanji memangkas pajak, meski itu harus mendorong Pemerintah Inggris berutang lebih banyak lagi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia Mobilisasi Pasukan Cadangan ke Perbatasan Ukraina, AS Kirim Senjata Rp 6 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.