Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Perang ke Ukraina, Pria Rusia Makin Banyak Hindari Wajib Militer

Reporter

image-gnews
Pasukan pro Rusia mengunjungi pameran kendaraan militer dan senjata tentara Ukraina yang tersisa di kota setelah penarikan selama konflik Ukraina-Rusia di Lysychansk, Wilayah Luhansk, Ukraina 8 Juli 2022.  REUTERS/Alexander Ermochenko
Pasukan pro Rusia mengunjungi pameran kendaraan militer dan senjata tentara Ukraina yang tersisa di kota setelah penarikan selama konflik Ukraina-Rusia di Lysychansk, Wilayah Luhansk, Ukraina 8 Juli 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pria di Rusia memilih meninggalkan negara itu ketimbang ikut perang di Ukraina. Danila Davydov, seniman berusia 22 tahun yang tinggal di St. Petersburg mengatakan dia meninggalkan Rusia beberapa minggu setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina. Dia takut harus ikut dalam perang yang tidak disetujuinya itu. 

Ia mengatakan bahwa ketika konflik berlanjut, Rusia dikhawatirkan menekan orang-orang muda seperti dia untuk bertugas di militer. "Saya tidak ingin berperang atau masuk penjara, jadi saya memutuskan untuk pergi," kata Davydov dari Kazakhstan, tempat ia menetap saat ini.

Davydov adalah salah satu dari apa sejumlah pemuda Rusia yang pergi karena ingin menghindari wajib militer di negara itu. Sejumlah orang lainnya berniat mangkir atau mengambil jalan alternatif, maupun mengabaikan panggilan dengan harapan pihak berwenang tidak mengejar.

Setiap pria berusia 18 hingga 27 tahun di Rusia menjalani wajib militer. Jika tidak, mereka terancam didenda atau menjalani hukuman dua tahun penjara. Seorang pria mengatakan menolak berperang telah menyebabkan ketegangan dengan anggota keluarga yang percaya militer. 

Davydov mengatakan dapat bebas dari wajib militer di Rusia karena dia meninggalkan negaranya untuk bekerja di luar negeri. Namun dia tetap ingin kembali ke rumah suatu hari nanti. "Saya mencintai Rusia dan sangat merindukannya."

Selain Rusia, Ukraina juga memberlakukan darurat militer. Pria berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan negara itu sejak Rusia melancarkan invasi militer.

Menurut Dmitry Lutsenko, warga negara Rusia yang sekarang tinggal di Siprus, banyak pria tak ingin ikut wajib militer. Dia mendirikan kelompok yang memberikan nasihat hukum gratis bernama Release di Telegram. Sebelum perang Rusia Ukraina, anggota grupnya hanya 200 orang, kini membengkak menjadi 1.000 orang. 

Kelompok hak asasi lainnya, disebut Citizen. Army. Law, berfokus pada saran kepada orang-orang yang mencari layanan militer alternatif untuk bekerja di organisasi yang dikelola negara seperti rumah sakit, bukan militer. Kelompok itu mengatakan jumlah anggotanya naik 10 kali lipat tahun ini. “Banyak orang takut. Mereka tidak ingin masuk tentara untuk berperang,” kata Sergei Krivenko, yang mengepalai organisasi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ukraina dan sekutu Baratnya memperkirakan Rusia telah kehilangan sekitar 15.000 orang tentara dalam perang Soviet-Afghanistan 1979-1989. Moskow belum memperbarui jumlah tentara yang tewas di Ukraina, namun diperkirakan ada 1.351 tentara telah gugur dan ribuan lainnya terluka.

Rusia kabarnya sedang mencari sejumlah tentara untuk bertempur di Ukraina. Pada Mei, Putin menandatangani undang-undang yang menghapus batas usia atas 40 untuk orang yang ingin mendaftar di militer Rusia. 

Seorang pria Rusia berusia 30-an, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa dia dipanggil melalui telepon untuk melapor ke kantor militer. Alasannya dia harus mengklarifikasi beberapa data pribadi. 

Saat berada di sana, dia diinterogasi oleh seorang pria tak dikenal berpakaian militer. Dia ditawarkan 300.000 Rubel atau setara Rp 69 juta per bulan jika bergabung dalam perang Ukraina. Namun dia menolaknya. 

Baca: Menlu Rusia Walk Out di Pertemuan G20 Bali, Kesal Dicecar Soal Perang Ukraina

REUTERS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

18 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

1 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

1 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

1 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

5 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

6 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

7 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

7 hari lalu

Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada media bersama dengan Pemimpin Mayoritas DPR, Steny Hoyer (kiri) dan Senat Minoritas, Dick Durbin (kanan) ketika mereka meninggalkan gedung Sayap Barat setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang penutupan sebagian pemerintah AS dan permintaannya untuk dinding perbatasan di Situation Room Gedung Putih di Washington, AS, 9 Januari 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]
Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

8 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


2 Anggota iKON akan Wajib Militer, Bobby dan Chanwoo

8 hari lalu

Bobby iKON FOTO/Twitter.com/YG_iKONIC
2 Anggota iKON akan Wajib Militer, Bobby dan Chanwoo

Dua anggota grup K-Pop iKON, Bobby dan Chanwoo iKON telah mengumumkan rencana wajib militer atau wamil