Menurut Kantor Berita resmi AS, Voice of America, Kementerian Dalam Negeri AS membantah kabar diusirnya Mark Sullivan, sekretaris utama pada kantor kedutaan AS wilayah regional, dan mengatakan akan merespon secepatnya.
“Kami menyesal dengan keputusan dari pemerintah Ekuador. Kami juga menolak staf kedutaan telah berbuat salah. Meski aksi yang dilakukan pemerintah Ekuador tidak benar, kami teteap berkomitmen untuk bekerjasama dengan Ekuador untuk memerangi peredaran narkotik,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri AS, Gordon Duguid, Kamis (19/2).
Awal Februari, Ekuador telah mengusir Armando Astorga, pegawai di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada Kedutaan Besar Abang Sam di Quito. Ecuador menuduh AS menggunakan bantuan ekonomi untuk mencoba mempengaruhi kepemimpinan di unit penegakan obat-obatan terlarang di negara tersebut.
Pertikaian antara AS dan Ekuador bukan kali ini terjadi. Presiden Ekuador yang berhaluan kiri, Rafael Correa telah menyatakan pemerintahannya tidak akan memperbaharui perjanjian dengan AS yang akan berakhir pada November, di mana mengizinkan pesawat-pesawat tempur mereka menggunakan Pangkalan Udara Manta untuk kegiatan pengawasan obat-obatan terlarang.
UPI | BAGUS WIJANARKO