TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan hadir di Foreign Ministers' Meeting atau FMM G20 Bali, Kamis dan Jumat, 7 - 8 Juli 2022. Selain mengikuti sesi utama tingkat menteri luar negeri G20 itu, Blinken diagendakan melakukan pertemuan bilateral.
Diplomat Utama AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, menyampaikan, salah satu agenda bilateral Blinken di sela-sela acara G20 Bali adalah bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi. "Ini akan menjadi kesempatan lain, untuk menyampaikan harapan kami tentang apa yang kami harap dilakukan China dalam konteks Ukraina," katanya dalam jumpa pers Departemen Luar Negeri AS, Selasa, 5 Juli 2022.
Selama di Bali, Blinken tidak akan berdialog dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, dalam konferensi pers yang sama memastikan, pihaknya tidak mengharapkan pertemuan dengan Lavrov.
Blinken juga akan mengajak negara-negara G20 menekan Rusia agar mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuka kembali jalur laut yang terblokir karena konflik Ukraina.Blinken juga disebut akan mengulang peringatan terhadap China agar tidak membantu upaya Rusia berperang.
Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri urusan ekonomi dan bisnis, mengatakan bahwa Blinken akan membahas masalah keamanan energi serta inisiatif PBB untuk mengupayakan pangan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia bisa kembali masuk ke pasar global.
"Negara-negara G20 harus membuat Rusia mempertanggungjawabkan tindakannya dan menekan negara itu agar mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut bagi pengiriman biji-bijian," kata Toloui.
Ukraina, yang menuduh Rusia memblokade pergerakan kapal-kapalnya, mengatakan pekan ini sedang melakukan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin kelancaran ekspor biji-bijian.
Rusia menyatakan sama sekali tidak melakukan blokade biji-bijian dan balik menyalahkan Ukraina, yang dianggapnya tidak melakukan pergerakan.
Sementara itu, wakil menlu AS urusan Asia Timur, Daniel Kritenbrink, mengatakan ia memperkirakan pembicaraan Blinken dengan Menlu Wang Yi soal Ukraina akan berlangsung dengan "terus terang".
Pertemuan Blinken dan Wang diperkirakan terjadi pada Sabtu, 9 Juli 2022. Tak lama sebelum Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, Beijing dan Moskow mengumumkan bahwa kemitraan mereka "tidak terbatas".
Namun, para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China menghindari sanksi-sanksi pimpinan AS terhadap Moskow ataupun menyediakan peralatan militer bagi Rusia.
China sendiri selama ini menolak untuk mengecam aksi-aksi Rusia. Beijing justru mengkritik pemberlakuan serangkaian sanksi terhadap Moskow.
REUTERS | ANTARA