TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan negaranya sedang mengadakan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin jaminan ekspor gandum dari pelabuhan Ukraina. Sebelumnya, topik blokade ekspor gandum ini jadi salah satu agenda yang dibahas Zelensky dengan Presiden RI Joko Widodo di Kyiv, Rabu, 29 Juni 2022.
“Pembicaraan sebenarnya sedang berlangsung sekarang antara Turki, PBB, dan perwakilan kami yang bertanggung jawab atas keamanan gandum yang meninggalkan pelabuhan kami,” kata Zelensky pada konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, Senin, 4 Juli 2022, seperti dilansir Reuters.
"Ini adalah hal yang sangat penting bahwa seseorang menjamin keamanan kapal untuk negara ini atau itu - selain Rusia, yang tidak kami percayai. Oleh karena itu, kami membutuhkan keamanan untuk kapal-kapal yang akan datang ke sini, yang akan memuat bahan makanan," ujar Zelensky menambahkan.
Zelensky dalam pertemuan dengan PM Swedia mengatakan, Ukraina kontak langsung dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam masalah ini. Dia menyebut PBB memainkan peran utama, bukan sebagai moderator. Sejumlah laporan menyebut dalam beberapa pekan terakhir bahwa pembicaraan semacam itu akan segera terjadi di Turki.
Seorang pejabat Turki pada Senin mengatakan, pihaknya telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam. Turki juga sedang menyelidiki klaim Ukraina bahwa kapal itu membawa gandum curian.
Kapal kargo berbendera Rusia Zhibek Zholy yang diduga membawa gandum Ukraina di Turki, 1 Juli 2022. Tangkapan video Reuters
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pentingnya peran Ukraina bagi rantai pasokan pangan dunia. Tidak spesifik ke gandum, menurut Jokowi, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Jokowi di depan Zelensky.
Jokowi juga membahas isu yang sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Moskow, Kamis, 30 Juni 2022. Jokowi mengatakan Putin menjamin pasokan pangan dan pupuk bukan hanya dari Rusia, tapi Ukraina.
Konflik Rusia-Ukraina dinilai sangat berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022, negara-negara Afrika disebut paling terpengaruh oleh krisis yang berkembang. Harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk, setelah Ukraina diserang, makin melonjak harganya.
Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.
Moskow menolak tuduhan yang menyebut pihaknya sengaja memblokir ekspor gandum dari Ukraina. Moskow sebaliknya menuding kenaikan harga pangan dan bahan bakar global disebabkan sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia setelah operasi militer.
REUTERS
Baca juga: Road to Indonesia Digital Conference AMSI Siap Digelar di 8 Wilayah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.