TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Pendapatan Internal atau IRS Amerika Serikat disebut telah menyetujui 76 organisasi filantropi bodong. The New York Times dalam laporan Minggu, 3 Juli 2022, mengungkap, salah satu kasusnya adalah badan amal 'American Cancer Society' of Michigan palsu yang dikelola oleh Ian Hosang.
Times mewartakan, grup tersebut mendaftar ke IRS untuk menjadi organisasi nirlaba bebas pajak pada 2020. Mereka mencantumkan kotak surat sewaan di Staten Island, New York, sebagai alamat. American Cancer Society yang asli telah memperingatkan IRS, bahwa Hosang berupaya menipu.
Walau ada peringatan, IRS tetap menyetujui kelompok itu. Tak lama setelahnya, IRS menyetujui operasi lain yang dijalankan oleh Hosang yang terdaftar di Staten Island.
Skema operasi Hosang bekerja dengan mencuri nama-nama badan amal yang lebih terkenal, dengan mengaku ada di suatu tempat. Menurut New York Post, dia menjalankan ini sejak 2014. Hosang sendiri tidak perlu berusaha promosi. Uang mengalir melalui platform donasi online ke badan amal yang disetujui IRS.
Aksinya itu mengejutkan regulator dan pengawas nirlaba. Fungsi IRS sebagai penjaga gerbang untuk sistem amal AS dipertanyakan.
Nina E. Olson, advokat pembayar pajak IRS dari 2001 sampai 2019 menyebut, tidak ada yang mengawasi badan itu. Dia juga berulang kali memperingatkan tentang penurunan tingkat pemeriksaan.
“Mereka penjaga gerbang ke seluruh alam semesta dari subsidi amal ini. Dan jika IRS tidak melakukan tugasnya sebagai penjaga gerbang, maka Anda mendapat masalah nyata," kata Nina.
IRS menolak untuk menjawab pertanyaan tentang kasus Hosang, karena aturan privasi pembayar pajak. Soal sistem persetujuan jalur cepat, mereka menerangkan, aturan itu terus mengurangi beban pembayar pajak dan meningkatkan efektivitas biaya operasi IRS.
Hosang didakwa oleh jaksa di wilayah Brooklyn, New York pada Mei lalu, atas tuduhan pencurian besar-besaran, pencurian identitas, dan skema penipuan. Pengacara distrik Brooklyn mengatakan dia mencuri sekitar $152.000 atau sekitar Rp 2 miliar sumbangan yang mengalir melalui 23 organisasi nirlabanya. Namun dia bebas tanpa jaminan.
New York Post mengutip, pada 2018, North Dakota dan Washington membubarkan badan amal palsu Hosang, dan melarangnya untuk mendirikan lagi. Tiga tahun kemudian, Kantor Kejaksaan Agung Michigan membubarkan 10 entitasnya.
Dalam pengaduan 1997, seperti dilaporkan Wall Street Journal, jaksa federal di Brooklyn menuduh Hosang sebagai biang keladi skema saham pump-and-dump, dan mengklaim salah satu rekannya, Frank Mancini, terkait dengan keluarga kriminal Gambino.
THE NEW YORK TIMES, YAHOO, NEW YORK POST