TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Regional Luhansk Serhiy Gaidai memperkirakan, Rusia akan mengalihkan fokus utama perangnya di Ukraina untuk mencoba merebut semua wilayah Donetsk, setelah merebut Luhansk baru-baru ini.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Senin, 4 Juli 2022, Gaidai menduga, Kota Sloviansk dan Bakhmut khususnya, akan diserang berat ketika Rusia mencoba untuk mengambil kendali penuh wilayah Donbas di Ukraina timur.
Bakhmut, Sloviansk, dan Kramatorsk di dekatnya, terletak di barat daya Lysychansk. Daerah itu merupakan wilayah perkotaan utama yang menahan pasukan Rusia di Donetsk.
"Hilangnya wilayah Luhansk menyakitkan karena itu adalah wilayah Ukraina. Bagi saya pribadi, ini istimewa. Ini adalah tanah air tempat saya dilahirkan dan saya juga kepala wilayah itu," kata Gaidai.
“Dalam hal militer, meninggalkan posisi itu buruk, tetapi tidak ada yang kritis. Kita perlu memenangkan perang, bukan pertempuran untuk Lysychansk,” katanya. "Ini sangat menyakitkan, tapi itu bukan kekalahan perang."
Gaidai menyampaikan, sejauh ini penarikan dari Lysychansk telah "terpusat" dan teratur. Menurutnya, diperlukan upaya menyelamatkan nyawa tentara Ukraina yang berada dalam bahaya.
"Mereka (pasukan Rusia) tidak akan mentransfer 100 persen pasukan mereka ke beberapa front karena mereka perlu mempertahankan garis. Jika mereka meninggalkan posisi mereka, maka kita dapat melakukan semacam serangan balasan," kata Gaidai.
Sejak meninggalkan serangan di ibu kota Kyiv, Rusia telah memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, di mana proksi separatis yang didukung Moskow telah memerangi Ukraina sejak 2014.
Sejak meninggalkan ibu kota Kyiv, Rusia memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas yang terdiri dari wilayah Luhansk dan Donetsk. Dua wilayah itu jadi proksi separatis yang didukung Moskow telah memerangi Ukraina sejak 2014.
Moskow menaklukkan Kota Lysychansk kurang dari seminggu setelah mengambil wilayah tetangganya, Sievierdonetsk. Dengan jatuhnya Lysychansk berarti Rusia mengendalikan secara penuh wilayah Luhansk timur.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melalui pernyataan Kementerian Pertahanan pada Minggu, 3 Juli 2022, memberi tahu Presiden Vladimir Putin bahwa Luhansk telah "dibebaskan". Pernyataan itu muncul setelah Rusia sebelumnya mengklaim pasukannya telah merebut desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota.
Sementara itu, komando militer Ukraina menyampaikan, kelanjutan pertahanan di kota itu akan mengakibatkan konsekuensi fatal. "Untuk menyelamatkan nyawa para pejuang Ukraina, keputusan dibuat untuk mundur," katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Pejabat Ukraina itu melaporkan ada rentetan tembakan artileri yang intens di daerah pemukiman. Di sebelah barat Lysychansk di wilayah Donetsk, sedikitnya enam orang tewas ketika kota Sloviansk di Ukraina terkena tembakan kuat dari beberapa peluncur roket Rusia pada Minggu, 3 Juli 2022.
Baca juga: Kosmonot Rusia Rayakan Pencaplokan Luhansk Ukraina di Luar Angkasa
SUMBER: REUTERS