TEMPO.CO, Jakarta - Serangan rudal menewaskan sedikitnya tiga orang di sebuah bangunan tempat tinggal di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, pada Rabu, 29 Juni 2022. Tentara Rusia ditengarai tengah meningkatkan serangan mereka di berbagai lini.
Mykolaiv adalah wilayah yang memiliki sebuah pelabuhan sungai dan pusat pembuatan kapal. Lokasinya tidak jauh dari Laut Hitam. Mykolaiv telah menjadi benteng melawan upaya Rusia untuk mendorong Barat menuju kota pelabuhan utama Ukraina, Odesa.
Serangan ke Kota Mykolaiv terjadi hanya dua hari setelah rudal Rusia menghantam sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk Ukraina tengah. Bombardir di wilayah itu sedikitnya menewaskan 18 orang. Tim penyelamat masih mencari puluhan orang, yang hilang sampai hari ini.
Serangan di Kota Kremenchuk mengundang kecaman internasional. Moskow membantah menargetkan warga sipil karena mereka sebetulnya menyerang depot senjata di dekatnya yang meledak.
Di wilayah timur Ukraina, Gubernur Provinsi Luhansk, Serhiy Gaidai mengatakan, pertempuran terjadi di mana-mana di sekitar kota Lysychansk. Tentara Rusia mencoba mengepung wilayah itu.
Sedangkan Gubernur Kryvyi Rih di Ukraina tengah, Oleksander Vilkul mengklaim, aksi penembakan oleh Rusia juga meningkat di sana dalam beberapa hari terakhir. "Beberapa desa telah terhapus dari muka bumi," katanya.
Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan, Rusia telah menembakkan sekitar 130 rudal ke Ukraina dalam empat hari terakhir. Ini menjadi sebuah indikasi intensifikasi serangan Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara kepada Dewan Keamanan PBB secara virtual pada Selasa, 28 Juni 2022, mencap Rusia sebagai "negara teroris". Dia mendesak Dewan Keamanan agar mendepak Rusia dari PBB.
Baca juga: Mal di Solo Padat usai THR Pekerja Cair, Parkiran Sampai ke Rooftop
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.