Militer Rusia mengkonfirmasi telah melakukan serangan udara ke Kota Kremenchug, Ukraina pada Senin, 27 Juni 2022. Namun menegaskan serangan itu menargetkan sebuah gudang senjata dari negara-negara Barat.
Sebuah laporan pada Selasa, 28 Juni 2022, menyebut ledakan akibat serangan tersebut merusak sebuah mal atau pusat perbelanjaan yang sudah tidak berfungsi.
Ilustrasi tentara Rusia. REUTERS
Sebelumnya, Kiev mengklaim Rusia menyerang menyerang mal di Kota Kremenchug tersebut. Serangan itu menewaskan dan melukai banyak warga sipil.
Menurut layanan darurat Ukraina, serangan di kota tenggara Kyiv ini, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 59 lainnya. Oleksandr Kovalenko, wakil direktur departemen bedah di rumah sakit umum Kremenchuk mengatakan Ini adalah keenam kalinya Kremenchug dibom sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Untungnya, serangan-serangan itu tidak pernah memukul begitu banyak orang.
Rumah sakit itu merawat 25 orang yang terluka dalam serangan di Kremenchug pada Senin kemarin. Enam di antaranya dalam kondisi kritis.
Serangan itu memicu kecaman global, dengan para pemimpin negara-negara demokrasi utama G7 yang berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman. Mereka menyebutnya sebagai tindakan keji.
"Ini bukan serangan yang tidak disengaja, ini adalah serangan Rusia yang diperhitungkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malam.
Dia memperkirakan ada sekitar seribu orang berada di mal pada saat serangan. Kota ini memiliki populasi 217.000 sebelum invasi.
Sumber: RT.com
Baca juga: Mal di Solo Padat usai THR Pekerja Cair, Parkiran Sampai ke Rooftop
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.