TEMPO.CO, Jakarta - Gempa susulan mengguncang Afghanistan pada Jumat, 24 Juni 2022. Pemerintah Taliban mengkonfirmasi ada lima korban akibat gempa susulan ini.
Gampa kedua pada pekan ini terjadi di tengah keterbatasan bantuan yang masuk ke desa-desa terpencil di provinsi Paktia, tempat tinggal sementara warga yang selamat.
Gempa pertama mengguncang Afghanistan dengan kekuatan 6,1 skala richter pada Rabu pagi, 22 Juni 2022. Pusat gempa terletak sekitar 160 kilometer di tenggara Kabul, dekat perbatasan Pakistan.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa susulan pada Jumat berlangsung di tempat yang hampir persis sama, berkekuatan 4,3 skala richter.

“Saat ini kementerian kesehatan kekurangan obat-obatan, kami membutuhkan bantuan medis dan kebutuhan lainnya karena ini bencana besar,” kata Haqqani.
"Tidak ada selimut, tenda, tidak ada tempat berteduh. Seluruh sistem distribusi air kami hancur. Tidak ada yang bisa dimakan," kata Zaitullah Ghurziwal, 21 tahun, warga provinsi Paktika, seperti dilansir CNA.
Afghanistan saat ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi akibat pengambilalihan rezim Taliban tahun lalu. Banyak negara yang dikenakan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan miliaran dolar dalam bantuan pembangunan. Namun, bantuan kemanusiaan dari badan-badan internasional seperti PBB akan terus berlanjut. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Taliban akan menyambut bantuan internasional.
REUTERS | AL JAZEERA | CHANNEL NEWS ASIA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.