Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KBRI Korea Selatan Temui 6 ABK WNI yang Ditahan di Imigrasi Busan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Pelabuhan dan Peti Kemas. Getty Images
Ilustrasi Pelabuhan dan Peti Kemas. Getty Images
Iklan

Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan pada Kamis pagi, 23 Juni 2022, mengirimkan tim untuk menemui ABK WNI di Busan, yang dilaporkan melarikan diri dari kapal penangkap ikan tempat mereka bekerja. Ada 1 ABK WNI meninggal dunia dan lainnya ditahan oleh Imigrasi di Busan Korea Selatan.

“Berita tersebut benar dan saat ini sedang dalam penanganan KBRI, (yang) baru menerima pemberitahuan dan segera mengirim team ke TKP,” kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, Kamis, 23 Juni 2022.

Sebelumnya, situs koreajoongangdaily.joins.com mewartakan ada sejumlah ABK WNI, yang terkatung-katung di sebuah kapal pencari ikan, yang sedang berada di tengah laut. Kapal itu tak bergerak karena dampak perang Ukraina. Para ABK WNI tersebut, lalu mencoba berenang ke tepi pantai dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan di Korea Selatan (secara illegal).

Dalam pemberitaannya, koreajoongangdaily.joins.com menyebutkan insiden ini persisnya terjadi pada 9 Juni 2022. Total ada 7 ABK WNI yang masuk ke Korea Selatan pada April 2022 menggunakan visa C-3. Kapal mereka, yang seharusnya bertolak ke wilayah pantai Rusia untuk memancing ikan Pollack, terpaksa ditambatkan di dekat Geoje, wilayah selatan Gyeongsang, Korea Selatan. Perang Ukraina telah membuat kapal pencari ikan itu mentok (stuck).

Para ABK WNI tersebut mulai waswas kalau mereka tidak akan pernah sampai ke daerah penangkapan ikan, yang dituju dan pulang ke Indonesia dengan tangan kosong.

“Mereka menerima gaji pokok USD 600 – USD 800 (Rp 11 juta), namun untuk mendapatkan gaji itu mereka harus berlayar ke wilayah pantai Rusia,” kata sumber di Unit Investigasi khusus kantor Imigrasi Busan.

Para ABK WNI itu merencanakan untuk melarikan diri dari kapal selama dua pekan. Mereka berenang sejauh 1,6 kilometer untuk sampai ke tepi pantai sambil membawa pakaian ganti dan paspor mereka yang dibungkus plastik.

Selama investigasi oleh imigrasi Busan, para ABK WNI itu mengakui mereka menunggu waktu yang tepat untuk bisa keluar dari kapal, yang mentok tersebut. Awak kapal lainnya dalam kapal penangkap ikan tersebut menjelaskan, para ABK WNI masih terlihat berada dalam kapal hingga pukul 1 dini hari. Tidak ada yang tahu kalau mereka meninggalkan kapal tersebut.

Kaburnya para ABK WNI itu dilaporkan ke pasukan penjaga pantai Changwon pada 9 Juni 2022 pukul 7.34 pagi. Saat itu disebutkan ada total 7 ABK WNI yang keluar dari kapal tanpa izin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 80 menit setelah laporan ABK WNI ‘hilang’ tersebut, muncul laporan seorang WNI usia 30-an meninggal di area pantai Seongpo-ri. Jenazahnya ditemukan oleh petugas penjaga pantai. Tidak ditemukan luka dan otoritas meyakini WNI itu meninggal karena tenggelam, lalu jasadnya terbawa ombak hingga ke tepi pantai.

Ke-6 ABK WNI yang selamat, tidak menyadari kalau satu teman mereka tewas. Mereka menunggu sekitar 1,5 jam dekat pelabuhan Seongpo atau sekitar 800 meter dari lokasi penemuan jenazah.

Mereka lalu memutuskan meninggalkan rekannya itu (1 ABK WNI) dan naik taksi ke Kota Busan. Mereka kabur sekitar setengah hari hingga Unit khusus Imigrasi, pasukan penjaga pantai dan aparat kepolisian dikerahkan untuk mencari para ABK WNI tersebut.

   

Mereka ditangkap di sebuah kamar motel bersama satu orang calo yang mengatur uang para ABK tersebut. Calo itu juga sudah ditahan. Mereka kemungkinan dikenai dakwaan melanggar undang-undang imigrasi.

Lebih dari 100 ABK warga negara asing mengalami nasib serupa, yakni stuck atau mentok di kapal-kapal pencari ikan di tengah laut dekat kota-kota pantai di Korea Selatan. Kapal yang dijadwalkan berlayar ke perairan Rusia selama musim memancing ikan, yakni pada Mei dan Juni, tidak bisa berlayar gara-gara sanksi yang dikenakan pada Rusia.

Baca juga: Jadi Tersangka, Edy Mulyadi Langsung Ditahan di Bareskrim

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

29 menit lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

2 hari lalu

Pemudik dengan kendaran roda empat antre menunggu untuk memasuki kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu 13 April 2024. Berdasarkan data Posko ASDP selama 12 jam, memasuki H+2 lebaran 2024, sebanyak 14.507 unit kendaraan menyeberang ke Pulau Jawa menggunakan jasa angkutan kapal laut. ANTARA FOTO/ Ardiansyah
Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.


Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

2 hari lalu

Beberapa anak bermain di pantai Air Menanti, Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Sabtu, 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

Lifeguard penting untuk menjaga keselamatan pengunjung objek wisata wisata masing-masing, terutama pantai.


Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

3 hari lalu

Foto udara ribuan pemudik sepeda motor saat antre memasuki Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024 dini hari. Ribuan pemudik sepeda motor menuju Sumatera memadati Pelabuhan Ciwandan pada puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

3 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

4 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

4 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

5 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

5 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif