TEMPO Interaktif, Melbourne: Beberapa korban kebakaran di Australia kemungkinan tidak bisa lagi dikenali karena api sangat dalam merusak tubuh korban seperti dikremasi, kata kepala polisi senior hari Selasa.
Jumlah korban tewas yang dikonfirmasi sejak kebakaran 7 Februari lalu itu telah mencapai 189 dan petugas mengatakan kemungkinan akan bertambah. Polisi mengatakan mereka belum dapat memberikan jumlah pastinya setelah 10 hari kebakaran ini karena kesulitan menemukan dan mengidentifikasi sisa tubuh korban.
Dalam beberapa kasus, semua yang tersisa dari korban tinggal abu, kata Wakil Kepala Kepolisian Kieran Walshe kepada The Associated Press.
"Api benar-benar merusak tubuh dan proses identifikasi akan memakan waktu lama dan membutuhkan uji ilmiah," ujar Walsh. "Dalam beberapa kasus akan berlangsung beberapa minggu, dan di kasus lainnya kemungkinan kami tidak dapat menentukan identitasnya secara pasti."
Dalam kasus hanya tinggal abu, petugas identifikasi korban bergantung pada ciri lain seperti perhiasan yang ditemukan di reruntuhan untuk membantu mengaitkan nama korban, kata Walsh.
Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak tubuh korban yang masih berada di zona bencana. Dia mengatakan polisi meyakini telah menyapu semua tubuh korban dari wilayah kebakaran yang terbuka, dan saat ini beralih ke rumah-rumah yang rusak.
Gelombang api menjalar sepanjang lebih dari 3.900 kilometer persegi pada 7 Februari saat kondisi panas, kering, dan berangin menciptakan neraka di kawasan hutan, peternakan, dan kota-kota. Lebih dari 1.800 rumah hancur, dan seluruh kota rata dengan tanah, dan 7.500 orang mengungsi .
IHT | ERWIN Z