TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi antara Turki, Finlandia, dan Swedia soal keanggotaan NATO berlanjut. Setelah pembicaraan di Brussels, pada Senin, 20 Juni 2022, Turki menjamin pertemuan puncak aliansi di Madrid pekan depan bukanlah batas waktu pengajuan keanggotaan NATO bagi negara-negara Nordik tersebut.
Ankara menyorongkan syarat khusus jika kedua negara tersebut mau serius bergabung dengan pakta pertahanan atlantik utara itu.
"Kami tidak melihat diri kami dibatasi oleh jadwal apapun. Akselerasi, ruang lingkup proses ini tergantung pada cara negara-negara ini dan kecepatan memenuhi harapan kami," katanya.
Kepala Delegasi Finlandia pada pembicaraan di Brussel, Petri Hakkarainen, mengatakan kedua pihak telah membuat progres yang jelas dalam masalah-masalah tertentu. Akan tetapi, penasihat luar negeri dan keamanan presiden Finlandia itu menegaskan, kesepakatan dari kedua belah pihak masih memerlukan sedikit waktu.
Finlandia dan Swedia mengajukan keanggotaan NATO sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun tawaran tersebut menghadapi penolakan dari Turki. Helsinki dan Stockholm dianggap mendukung militan Kurdi dan embargo senjata ke Ankara.
Para pemimpin NATO akan bersidang di Ibu Kota Madrid pada 29-30 Juni. Setiap keanggotaan NATO membutuhkan persetujuan dari 30 anggota aliansi. Turki telah menjadi sekutu NATO selama lebih dari 70 tahun dan memiliki tentara terbesar kedua di aliansi tersebut.
Baca juga: Senjata untuk Melawan Rusia: Ini Daftar Permintaan Terbaru dari Ukraina ke NATO
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.