TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan di Cina dengan nama marga Wang, menerima uang kompensasi 30 ribu yuan (Rp 66 juta) atas jasa-jasanya mengerjakan tugas rumah tangga dan perannya sebagai ibu, setelah pernikahannya berakhir. Perisitwa ini mendapat sorotan luas masyarakat Cina mengenai tugas – tugas domestik.
Wang berasal dari Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu wilayah timur Cina. Dia mendapatkan uang kompensasi itu karena telah berkarir sebagai ibu rumah tangga selama tujuh tahun sebelum dia dan suaminya, Tan, memutuskan bercerai pada tahun ini.
Selama pernikahannya, Wang benar-benar menjadi ibu rumah tangga yang menjaga putra mereka, yang lahir prematur tak lama setelah dia dan suaminya menikah pada 2015. Wang mengurus semua tugas rumah tangga, sementara suaminya bekerja.
Pasangan itu lalu merasa terasing satu sama lain setelah beberapa tahun pernikahannya dan pada 2021, memutuskan untuk benar-benar hidup berpisah. Sejak itu, Wang tinggal bersama putra mereka dan bekerja paruh waktu.
Selama proses perceraian, Wang menuntut uang kompensasi dari Tan atas tugas-tugas rumah tangga yang sudah dilakukannya dan tugas merawat putra mereka.
“Wang mengatakan dia fokus mengurus rumah tangga setelah menikah dengan Tan. Dia mengerjakan tugas rumah tangga seperti mencuci baju, memasak, merawat anak dan berbelanja. Dengan begitu, dia pun menuntut uang kompensasi,” kata Zhang, sumber di pengadilan, yang tak mau dipublikasi nama lengkapnya.
Zhang menceritakan Tan kurang menghargai kerja keras Wang sebagai Ibu rumah tangga. Tan tidak setuju dengan pandangan istrinya kalau Wang juga sebenarnya berkontribusi secara signifikan pada keuangan keluarga.
Pengadilan lalu memutuskan Tan harus membayar tunai 30 ribu yuan kepada Wang atas tugas-tugas rumah tangga yang telah dikerjakannya. Tan juga harus memberikan nafkah untuk membesarkan putranya, 7 tahun, yang masih dalam pengasuhan Wang.
Kasus ini viral di media sosial di Cina. Ada 15 ribu lebih orang yang mengomentari kasus ini di Weibo. Sebagian besar komentar yang masuk mengkritik kecilnya uang kompensasi yang diberikan pada Wang.
“Istri bukan pembantu gratisan. Semua orang juga tahu menjadi istri jauh lebih sulit dari tugas seorang pengasuh. Tak heran semakin banyak perempuan yang takut menikah dan melahirkan,” tulis salah satu user Weibo.
Sumber: asiaone.com
Baca juga: Bidik Konsumsi Rumah Tangga 2023 5,4 Persen, Sri Mulyani: Ekonomi Semakin Pulih
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.