Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Prancis: Presiden Emmanuel Macron Kehilangan Mayoritas Parlemen

Reporter

image-gnews
Presiden Prancis Emmanuel Macron menempuh perjalanan kereta bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Italia menuju Kyiv setelah berangkat dari Polandia, 16 Juni 2022. Pemerintah Kyiv berharap akan diikuti dengan tindakan nyata untuk membantu  itu dalam perang dengan Rusia. Ludovic Marin/Pool via REUTERS
Presiden Prancis Emmanuel Macron menempuh perjalanan kereta bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Italia menuju Kyiv setelah berangkat dari Polandia, 16 Juni 2022. Pemerintah Kyiv berharap akan diikuti dengan tindakan nyata untuk membantu itu dalam perang dengan Rusia. Ludovic Marin/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin 20 Juni 2022 kehilangan mayoritas parlementernya setelah pemilu parlemen memberikan kemenangan  besar bagi aliansi sayap kiri yang baru dibentuk dan sayap kanan.

Seperti dilansir CAN, hasil dari jajak pendapat putaran kedua Ahad lalu menyebabkan politik Prancis ke dalam kekacauan. Selain potensi legislatif yang lumpuh atau koalisi yang berantakan, Macron kemungkinan akan dipaksa untuk menjangkau sekutu baru.

Macron, 44 tahun, sekarang juga berisiko terganggu oleh masalah domestik saat ia berusaha memainkan peran penting dalam mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina dan sebagai negarawan kunci di Uni Eropa.

Koalisi "Bersama" Macron masih akan menjadi partai terbesar di Majelis Nasional berikutnya. Namun dengan 245 kursi, menurut hasil penuh kementerian dalam negeri yang diumumkan pada Senin dini hari, jauh dari 289 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas parlemen yang beranggotakan 577 orang.

"Situasi ini merupakan risiko bagi negara kita, mengingat tantangan yang harus kita hadapi," kata Perdana Menteri Elisabeth Borne dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televise. "Kami akan bekerja mulai besok untuk membangun mayoritas."

Hasil pemilu ini menodai kemenangan pemilihan presiden pada April, ketika Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marie Le Pen. Ia juga menjadi presiden Prancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua dalam lebih dari dua dekade.

Koalisi sayap kiri baru NUPES di bawah pimpinan tokoh sayap kiri berusia 70 tahun, Jean-Luc Melenchon memenangkan 135 kursi, berdasarkan hasil yang diterbitkan oleh kementerian. Koalisi—yang dibentuk pada Mei setelah kiri terpecah untuk pemilihan presiden April— menyatukan Sosialis, kiri keras, Komunis dan kelompok Hijau.

"Kekalahan partai presiden adalah total dan tidak akan ada mayoritas di parlemen”, kata Melenchon kepada para pendukung yang bersorak di Paris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Partai Rally Nasional pimpinan sayap kanan Marine Le Pen membuat keuntungan besar dan akan mengirim 89 anggota parlemen ke parlemen baru. Ini menjadikannya kekuatan sayap kanan terbesar di parlemen di atas sayap kanan tradisional The Republicans (LR).

Le Pen memuji hasil bersejarah untuk partainya, mengatakan akan mengirim jumlah anggota parlemen tertinggi ke Majelis Nasional berikutnya.

Macron berharap untuk mencap masa jabatan keduanya dengan program ambisius pemotongan pajak, reformasi kesejahteraan dan menaikkan usia pensiun. Semua itu sekarang dipertanyakan. "Ini akan memperumit reformasi. Akan jauh lebih sulit untuk diatur," kata Dominique Rousseau, profesor hukum di Paris Pantheon-Sorbonne University.

Sekarang mungkin ada kebuntuan politik selama berminggu-minggu karena presiden berusaha menjangkau partai-partai baru.

Opsi yang paling mungkin adalah aliansi dengan Partai Republik, partai tradisional sayap kanan Prancis, yang memiliki 61 anggota parlemen. Namun, presiden LR Christian Jacob menjelaskan bahwa tidak akan ada kemitraan yang mudah, dengan mengatakan partainya bermaksud untuk "tetap menjadi oposisi".

Baca juga: Rakyat Prancis Pilih Anggota Parlemen, Kekuasaan Macron Diuji

SUMBER: CNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

11 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

17 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

18 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

21 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

23 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

23 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

24 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara