TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah Senator dari Partai Republik Amerika Serikat mencecar Direktur Eksekutif platform media sosial TikTok, Shou Zi Chew, soal perang Rusia-Ukraina. Mereka menilai TikTok mengizinkan konten yang dianggap sebagai propaganda perang Rusia di Ukraina.
"Laporan terbaru mengindikasikan TikTok mengizinkan media Rusia membanjiri platform dengan propaganda mendukung perang yang berbahaya," kata para senator Republik dalam surat yang ditandatangani oleh Steve Daines, John Cornyn, Roger Wicker, John Barrasso, James Lankford dan Cynthia Lummis, seperti dilansir NDTV, akhir pekan ini.
Para senator itu mengaku khawatir karena TikTok mengizinkan "penyebaran propaganda pro-perang kepada orang Rusia, yang berisiko menambah korban jiwa bagi Ukraina dan Rusia". Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan jawaban atas isu ini.
TikTok mengatakan kepada Reuters, mereka akan terus bekerja sama dengan senat AS mengenai masalah ini dan menjawab pertanyaan mereka. TikTok pada Maret menyatakan akan menangguhkan fitur siaran langsung (live streaming) dan mengunggah video di Rusia sambil mereka meninjau aturan baru di Rusia.
Namun, para senator mengatakan TikTok telah gagal untuk menegakkan kebijakan ini secara merata, dan mengutip sebuah laporan berita yang mengatakan "tampaknya TikTok terlambat menutup celah ini pada 25 Maret."
Surat itu menambahkan "konten pro-rezim Rusia yang menyesatkan dan membanjiri layanan belum dihapus, membuat arsip propaganda pro-perang yang mudah diakses." Mereka pun mendesak TikTok untuk menjawab serangkaian pertanyaan.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi internet yang berbasis di Beijing, ByteDance, telah berada di bawah pengawasan ketat Amerika Serikat atas data pribadi yang ditanganinya. Pada sidang kongres AS Oktober lalu, perusahaan ini menghadapi pertanyaan sulit dari anggota parlemen AS.
TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Baca juga: Amerika Serikat Investigasi Dampak TikTok terhadap Kesehatan Mental
SUMBER: NDTV