TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Federal Brasil melaporkan bagian tubuh manusia yang ditemukan di Hutan Amazon, Brasil, telah diidentifikasi sebagai jurnalis Inggris Dom Phillips. Dia hilang di hutan Amazon hampir dua minggu lalu bersama dengan seorang ahli Pribumi asal Brasil.
Sisa tubuh lainnya yang ditemukan di situs dekat kota Atalaia do Norte belum teridentifikasi, tetapi diperkirakan milik ahli adat Bruno Pereira. Keduanya terakhir terlihat pada 5 Juni di perahu mereka di sungai Itaquai, dekat pintu masuk Wilayah Adat Lembah Javari, yang berbatasan dengan Peru dan Kolombia.
"Konfirmasi (tentang jenazah Phillips) dibuat berdasarkan pemeriksaan gigi dan forensik antropologis," kata Polisi Federal dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari NPR pada Ahad, 19 Juni 2022.
Jenazah itu ditemukan Rabu, 15 Juni 2022, setelah nelayan Amarildo da Costa de Oliveira alias Pelado mengaku bahwa dia membunuh Phillips dan Pereira. Pelado membawa polisi ke lokasi jenazah itu ditemukan. Pelaku mengatakan kepada petugas, dia menggunakan senjata api untuk melakukan kejahatan.
UNIVAJA, asosiasi Pribumi lokal tempat Pereira bekerja, mengkritik kesimpulan itu. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan, penyelidikan tidak mempertimbangkan keberadaan organisasi kriminal yang mendanai penangkapan ikan dan perburuan ilegal di Wilayah Adat Lembah Javari.
"Itulah sebabnya Bruno Pereira menjadi salah satu target utama kelompok kriminal ini, serta anggota UNIVAJA lainnya yang menerima ancaman pembunuhan," kata pernyataan itu.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah menuai kritik sebab pemerintah tidak cukup cepat terlibat menangani kasus ini. Sebelumnya, dia pernah mengkritik Phillips dalam sebuah wawancara. Bolsonaro mengatakan penduduk setempat, lokasi Phillips hilang, tidak menyukainya dan menyarankannya untuk lebih berhati-hati di wilayah tersebut.
Musuh utama Bolsonaro dalam pemilihan Oktober, mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, mengatakan dalam sebuah pernyataan. Pembunuhan tersebut berkaitan langsung dengan pembongkaran kebijakan publik perlindungan terhadap masyarakat adat.
Baca juga: Brasil Temukan Ransel Milik Jurnalis Inggris yang Hilang di Hutan Amazon