TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Prancis melarang warga menggelar acara di luar ruangan ketika saat gelombang panas memecahkan rekor dan menyapu beberapa bagian negara dengan suhu lebih dari 40 derajat Celsius.
Seperti dilansir Daily Mail Ahad 19 Juni 2022, konser dan pertemuan publik besar telah dibatalkan di wilayah Gironde sekitar Bordeaux. “Acara publik di luar ruangan telah dilarang sampai gelombang panas berakhir,” demikian pernyataan pejabat setempat.
Acara dalam ruangan di tempat tanpa pendingin udara juga dilarang, tetapi perayaan pribadi, seperti pernikahan, masih diperbolehkan. Sementara anak-anak sekolah di 12 kawasan 'waspada merah' disuruh tinggal di rumah, dan penghuni panti jompo digilir untuk tinggal ruangan ber-AC.
"Semua orang sekarang menghadapi risiko kesehatan," kata pejabat lokal Fabienne Buccio kepada radio France Bleu.
Beberapa bagian Prancis mencapai suhu lebih dari 40 derajat Celsius pada Sabtu, bahkan suhu di 44 derajat Celsius di Montpellier dan 46 derajat Celsius di Bilbao.
Menteri Kesehatan Prancis mengatakan pihaknya juga mengatakan rumah sakit sudah mulai penuh akibat gelombang panas paling awal yang pernah tercatat dalam 75 tahun terakhir.
Gelombang panas juga melanda seluruh Eropa. Suhu terlihat mencapai sekitar pertengahan 30-an di Spanyol. Di negara ini , kebakaran hutan membakar hingga 7.000 hektar lahan di wilayah barat laut Sierra de la Culebra dan memaksa sekitar 200 orang meninggalkan rumah mereka.
“Hindari terpapar sinar matahari secara berlebihan, hidrasi dan rawat yang paling rentan sehingga mereka tidak menderita serangan panas,” kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Madrid.
Inggris juga mencatat hari terpanas tahun ini dengan suhu mencapai lebih dari 30 derajat Celsius, dan diperkirakan akan naik ke 34 derajat Celsius pada sore hari.
Air sangat minim di bentangan besar sungai terbesar di Italia, Po, sehingga warga dapat berjalan melalui tengah hamparan pasir dan bangkai kapal masa perang muncul kembali.
Peramal cuaca Prancis, Meteo France, mengatakan gelombang panas ini merupakan yang paling awal yang pernah melanda negara itu. Hal ini disebabkan oleh massa udara panas yang bergerak dari Afrika utara.
Baca juga: Prancis Bersiap Hadapi Gelombang Panas
SUMBER: DAILY MAIL