TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 17 Juni 2022 meluruskan kalau dia ke Arab Saudi bukan semata-mata untuk bertemu pemimpin de facto Arab Saudi Mohammed bin Salman. Biden meyakinkan dia bertemu Putra Mahkota karena bagian dari sebuah pertemuan internasional.
Biden berencana bertemu
Mohammed bin Salman sebagai bagian dari lawatannya ke kawasan Teluk sebagai Presiden Amerika Serikat. Biden sebelumnya dikritik oleh anggota parlemen Amerika Serikat, termasuk sejumlah politikus Partai Demokrat dan pengacara HAM, yang menyebut kunjungan kenegaraan itu aneh setelah Biden berjanji menempatkan HAM sebagai jantungnya kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
"Saya tidak akan menemui MbS (Mohammed bin Salman). Saya akan menghadiri sebuah sebuah pertemuan internasional dan dia akan menjadi bagian dari pertemuan itu," kata Biden, Jumat, 17 Juni 2022.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Barley di Jeddah. english.alarabiya.net
Catatan HAM Mohammed bin Salman disoroti terkait caranya menangani kasus pembunuhan wartawan senior Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018. Sedangkan Biden ke Arab Saudi atas undangan Raja Salman, yang sekaligus untuk menghadiri KTT GCC+3.
Rencananya, Biden dan pejabat Amerika Serikat akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman dan timnya, yang termasuk di dalamnya Mohammed bin Salman. Lawatan Biden ke Timur Tengah akan dilakukan pekan depan.
Sebelum Biden terpilih menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat, dia pernah sesumbar ingin mengucilkan Arab Saudi. Namun sikap itu tampaknya berubah saat Biden terseok-seok menghadapi kenaikan harga bahan bakar pada tahun ini, yang membuat situasi di Amerika Serikat menjadi lebih rumit.
Saat yang sama,
Amerika Serikat pun mendesak produksi minyak nasional digenjot menyusul sanksi yang dijatuhkan ke Rusia karena menginvasi Ukraina.
Sumber : Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.