Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Bangun Silo untuk Ekspor Gandum Ukraina, Hindari Ranjau Laut Hitam

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo
Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan membangun silo sementara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina untuk membantu mengekspor lebih banyak gandum dan mengatasi krisis pangan global yang berkembang.

"Saya bekerja sama dengan mitra Eropa kami untuk membawa 20 juta ton gandum dari Ukraina ke pasar untuk membantu menurunkan harga pangan," kata Presiden AS Joe Biden dalam konvensi serikat pekerja di Philadelphia, Selasa, 14 Juni 2022.

"Gandum itu tidak bisa keluar melalui Laut Hitam karena akan terlempar keluar dari air," katanya. Silo adalah bangunan penyimpan biji-bijian. 

Sejak invasi Rusia dan blokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pengiriman biji-bijian terhenti dan lebih dari 20 juta ton tersimpan dalam silo. Ukraina mengatakan menghadapi kekurangan silo untuk tanaman baru.

Perang memicu kenaikan harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global. Ukraina juga merupakan pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari dan Rusia pengekspor pupuk utama.

Sejak perang dimulai, Ukraina dan Rusia telah memasang ranjau laut. Sekitar 84 kapal asing terjebak di pelabuhan Ukraina - banyak dengan muatan biji-bijian di dalamnya.

Biden mengatakan Washington sedang mengembangkan rencana untuk mengeluarkan gandum dengan kereta api, tetapi mencatat bahwa ukuran rel Ukraina berbeda dari yang ada di Eropa, sehingga biji-bijian harus dipindahkan ke kereta yang berbeda di perbatasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kami akan membangun silo, silo sementara, di perbatasan Ukraina, termasuk di Polandia," kata Biden.

Gandum dapat dipindahkan dari gerbong kereta api Ukraina ke silo baru, dan kemudian ke gerbong barang Eropa untuk "mengeluarkannya ke laut dan membawanya ke seluruh dunia," katanya, seraya menambahkan bahwa rencana itu memakan waktu.

"Ini hanyalah salah satu langkah yang mungkin berguna dalam memastikan ketahanan pangan. Tapi kami juga membutuhkan koridor hijau untuk pelabuhan kami," kata Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam sebuah posting online.

Kementerian pertanian Ukraina pada hari Selasa mengatakan negara-negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk menyediakan silo sementara untuk "melestarikan panen dan mengamankan pasokan biji-bijian di masa depan".

Ukraina mengatakan cara terbaik untuk membuat ekspor gandum bergerak lagi adalah melalui pengiriman Laut Hitam.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencoba menengahi apa yang disebutnya "kesepakatan paket" untuk melanjutkan ekspor Laut Hitam Ukraina dan ekspor makanan dan pupuk Rusia, yang menurut Moskow telah terkena sanksi. PBB sejauh ini menggambarkan pembicaraan dengan Rusia sebagai "konstruktif."

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

4 jam lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

4 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

5 jam lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

17 jam lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

18 jam lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

22 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

2 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.