TEMPO.CO, Jakarta -Taiwan mendeteksi kasus pertama virus corona varian Omicron BA.4 dan BA.5 pada Senin waktu setempat, ketika kasus COVID-19 di kawasan itu masih tinggi.
Seperti dilansir Taiwan News, Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC) menyatakan, mereka mendeteksi BA.4 dan BA.5 pada lima warga Taiwan yang baru saja kembali dari perjalanan luar negeri. Mereka dinyatakan positif COVID-19 saat kedatangan.
“Satu kasus BA.4 ditemukan pada seorang perempuan, sementara empat kasus BA.5 semuanya ditemukan pada laki-laki. Semuanya dinyatakan positif COVID-19 saat masuk Taiwan,” kata Philip Lo, wakil kepala divisi respons medis CECC, dalam jumpa pers.
Lo mengatakan bahwa individu yang terinfeksi subvarian baru ini berusia antara 30-an dan 60-an, dengan tanggal masuk mulai dari 2-7 Juni. Di antara mereka, dua kasus BA.5 berasal dari Amerika Serikat, satu dari Turki, dan satu dari Polandia. Sedangkan kasus BA.4 berasal dari Chile.
Lo menekankan bahwa berdasarkan penelitian yang ada, kemungkinan penyakit serius yang disebabkan oleh BA.4 dan BA.5 tidak lebih tinggi secara signifikan dibandingkan varian sebelumnya. “Namun, infektivitas telah meningkat dengan versi baru ini, mereka masih perlu dipantau secara ketat, dan tingkat cakupan vaksinasi harus terus ditingkatkan,” ujar Lo.
Kasus COVID-19 di Taiwan sendiri tengah meledak sejak akhir bulan lalu. Pada 27 Mei lalu, Taiwan mencatat 95 ribu kasus, padahal 6 April hanya 200 kasus. Namun, tren kasus sebenarnya mulai menurun, yaitu dari 88.247 kasus pada 1 Juni menjadi 45.081 pada 12 Juni. Sebagian kasus di pulau itu bergejala ringan atau tanpa gejala.
Di tengah jumlah kasus yang masih tinggi, Taiwan dilaporkan akan melonggarkan sejumlah pembatasan. Mulai Rabu 15 Juni 2022, pemerintah memangkas masa karantina yang mulanya sepekan menjadi tiga hari. Masa isolasi mandiri juga berkurang dari yang awalnya satu minggu menjadi empat hari.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada 8 Juni, varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di lebih dari 40 negara, dan jumlah kasus serta negara yang terkena terus meningkat. Selain itu, subvarian BA.5 dianggap sebagai penyebab lonjakan dan reinfeksi dalam kasus di Portugal, sementara BA.4 dan BA.5 dikaitkan dengan peningkatan infeksi di Inggris dan Prancis.
Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi Variants of Concern di Eropa, Pakar: Waspada Lansia
SUMBER: TAIWAN NEWS