TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung di Ukraina pada Sabtu, 11 Juni 2022, mengungungkap telah menemukan kematian lebih dari 24 anak-anak di Mariupol. Mariupol adalah Kota pelabuhan di tenggara Ukraina, yang berada dalam pengepungan selama berminggu-minggu sebelum tentara Rusia merebut kota itu pada pertengahan Mei 2022.
Secara total, setidaknya 287 anak-anak tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Lebih dari 492 anak-anak mengalami luka-luka.
“Selama pencatatan tindak pidana, diketahui lebih dari 24 anak-anak meninggal di Mariupol, wilayah Donetsk sebagai imbas penembakan membabi-buta, yang dilakukan militer Rusia,” demikian keterangan kantor Kejaksaan Agung Ukraina.
Seorang anak laki-laki melihat kendaraan tempur infanteri Rusia yang hancur selama pameran yang memamerkan bangkai kendaraan militer Rusia di tengah invasi Rusia, di pusat Kyiv, Ukraina, 21 Mei 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Disebutkan pula bahwa angka-angka itu belum final karena masih ada aktivitas (ketegangan) di sejumlah tempat, yang diduduki dan dibebaskan sementara. Reuters belum bisa memverifikasi temuan itu secara independen.
Wali Kota Mariupol mengatakan telah terjadi wabah kolera di Kota itu karena sistem sanitasi rusak dan mayat-mayat yang membusuk di jalan-jalan. Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam invasi mereka.
Moskow juga membantah tuduhan telah melakukan kejahatan perang dan lebih suka menyebutnya operasi militer khusus, yang ditujukan untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Kyiv dan sekutu-sekutunya mengatakan Ukraina diinvasi tanpa provokasi
Sumber: Reuters
Baca juga: Biden: Zelensky Tak Mau Dengar Saat Diingatkan Soal Serangan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.