TEMPO.CO, Jakarta - China menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari negara itu, dan akan menghadapi siapa pun yang berani memisahkan pulau itu dari Beijing, kata Menteri Pertahanan Wei Fenghe kepada Menhan AS Lloyd Austin selama pertemuan pertama mereka dalam Dialog Shangri-La ke-19 di Singapura, Jumat, 10 Juni 2022.
AS menggunakan isu Taiwan dan Laut China Selatan untuk menghebohkan "ancaman China" di Asia, kata pengamat dikutip media pemerintah China, Global Times.
Setelah dibatalkan selama dua tahun karena pandemi Covid-19, Dialog Shangri-La ke-19 berlangsung di Singapura dari Jumat hingga Minggu. Pembicaraan antara Wei dan Austin pada hari Jumat adalah pertemuan pertama antara menteri pertahanan China dan AS sejak Austin menjabat pada Januari 2021.
Topik tentang pulau Taiwan, Laut Cina Selatan, dan krisis Ukraina dibahas pada pertemuan itu.
Hanya ada satu Tiongkok, dan Taiwan adalah bagian yang suci dan tidak dapat dicabut dari wilayah China, kata Wei kepada Austin.
Austin menegaskan kembali kepada Wei bahwa AS tetap berkomitmen pada kebijakan satu-China yang sudah berlangsung lama, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan, Tiga Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan.
Namun, Austun juga menegaskan kembali penentangan terhadap "perubahan sepihak terhadap status quo," menurut siaran pers dari Departemen Pertahanan AS.
Global Times mengutip seorang pengamat menyebutkan meski Amerika Serikat telah membangun QUAD (kerja sama militer AS, Jepang, Australia, India), AUKUS (Australia, Inggris, AS), dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik, tetapi China bertekad menghadapi mereka dengan percaya diri atau berintegrasi ke dalamnya.