Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Warga Inggris dan 1 dari Maroko Divonis Mati karena Bela Ukraina

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Aiden Aslin dan Shaun Pinner dari Inggris, serta Brahim Saadoun dari Maroko saat sidang di pengadilan Donetsk. Video dirilis 8 Juni 2022. Mahkamah Agung Republik Rakyat Donetsk/Handout melalui REUTERS
Aiden Aslin dan Shaun Pinner dari Inggris, serta Brahim Saadoun dari Maroko saat sidang di pengadilan Donetsk. Video dirilis 8 Juni 2022. Mahkamah Agung Republik Rakyat Donetsk/Handout melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga Inggris dan seorang asal Maroko yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), salah satu proksi Rusia di Ukraina timur, Kamis, 9 Juni 2022.

Pengadilan memutuskan Aiden Aslin dan Shaun Pinner dari Inggris, serta Brahim Saadoun dari Maroko bersalah atas "kegiatan menjadi tentara bayaran dan melakukan tindakan yang bertujuan untuk merebut kekuasaan dan menggulingkan tatanan konstitusional DPR", demikian kantor berita Interfax mengutip seorang pejabat pengadilan.

Ketiga pria itu ditangkap saat berperang untuk Ukraina melawan Rusia dan pasukan yang didukung Rusia. Pengacara mengatakan mereka akan mengajukan banding atas vonis tersebut.

Inggris mengecam keputusan pengadilan sebagai "pengadilan palsu."

"Saya sangat mengutuk hukuman Aiden Aslin dan Shaun Pinner yang dilakukan oleh proksi Rusia di Ukraina timur," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss di Twitter. "Mereka adalah tawanan perang. Ini adalah pengadilan palsu yang sama sekali tidak memiliki legitimasi."

Juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa di bawah Konvensi Jenewa, tawanan perang berhak atas kekebalan kombatan dan mereka tidak boleh dituntut karena berpartisipasi dalam permusuhan.

Robert Jenrick, anggota parlemen untuk distrik tempat keluarga Aslin tinggal, mengatakan persidangan itu mirip dengan "persidangan era Soviet".

Selama persidangan, ketiga pria itu berada di balik kerangkeng, dijaga oleh tentara dengan wajah tertutup dan mengenakan pita lengan bersimbol "Z" pro-Rusia, sebelum diminta untuk berdiri saat vonis dibacakan kepada mereka.  

Persidangan yang dilakukan secara kilat itu sebagian besar diadakan di balik pintu tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kurang dari 24 jam sebelum putusan dijatuhkan, Pinner dan Saadoun telah mengaku bersalah atas tindakan yang bertujuan untuk merebut kekuasaan dengan kekerasan, sebuah video yang dibagikan dari pengadilan oleh kantor berita RIA Novosti menunjukkan.

Aslin mengaku bersalah atas tuduhan yang lebih ringan yang melibatkan senjata dan bahan peledak.

"Bukti yang diajukan oleh jaksa dalam kasus ini memungkinkan pengadilan untuk menjatuhkan vonis bersalah, belum lagi fakta bahwa semua terdakwa, tanpa kecuali, mengaku bersalah atas semua dakwaan," kata hakim Alexander Nikulin kepada wartawan di pengadilan setelah menjatuhkan hukuman.

Aslin, 28 tahun, dan Pinner, 48 tahun, ditangkap oleh pasukan yang didukung Rusia di Mariupol pada bulan April, selama pertarungan sengit. Keluarga mereka mengatakan mereka berdua tinggal di Ukraina sejak 2018. 

Saadoun Maroko menyerah pada bulan Maret saat berperang di sebuah kota kecil antara Mariupol dan ibukota regional Donetsk.

Pihak berwenang Maroko belum mengomentari kasus ini sejak penangkapannya.

Kyiv juga mengutuk putusan pengadilan karena tidak memiliki wewenang dan mengatakan para pejuang adalah anggota angkatan bersenjata Ukraina, dan dengan demikian tunduk pada perlindungan Konvensi Jenewa.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.