TEMPO.CO, Jakarta - Dewan eksekutif Bank Dunia menyetujui $ 1,49 miliar atau Rp21,5 triliun pembiayaan tambahan untuk Ukraina untuk membantu membayar upah bagi pegawai pemerintah dan pekerja sosial, memperluas total dukungan yang dijanjikan bank menjadi lebih dari 4 miliar dolar AS.
Bank Dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa, 7 Juni 2022, bahwa pendanaan terbaru didukung oleh jaminan pembiayaan dari Inggris, Belanda, Lithuania dan Latvia.
Proyek ini juga didukung oleh pembiayaan paralel dari Italia dan kontribusi dari Dana Perwalian Multi-Donor yang baru.
Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa mereka membutuhkan setidaknya 5 miliar dolar AS per bulan dalam waktu dekat untuk menjaga pemerintahnya tetap beroperasi dalam menghadapi invasi oleh Rusia dan pertempuran yang telah menutup sebagian besar ekonominya.
Para pemimpin keuangan dari negara-negara demokrasi industri Kelompok Tujuh bulan lalu menjanjikan 9,5 miliar dolar AS dalam pendanaan baru, membawa dukungan non-militer mereka menjadi hampir 20 miliar dolar AS.
Bank Dunia telah bekerja dengan negara-negara donor untuk menggunakan berbagai program pembiayaannya mendukung perawatan kesehatan, pendidikan, layanan sosial, pasokan listrik dan air, serta jalan.
Layanan inti "penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dalam kondisi kehidupan dan kemiskinan di Ukraina di luar penderitaan yang ditimbulkan karena perang," kata direktur Eropa Timur Bank Dunia Arup Banerji dalam sebuah pernyataan.
Layanan semacam itu juga akan menjadi "dasar dari setiap pemulihan dan rekonstruksi," kata Banerji.
Reuters