TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen Interpol Juergen Stock pada Rabu, 2 Juni 2022, waswas senjata-senjata yang dikirimkan Wahington serta sekutu-sekutunya kemungkinan bakal berakhir di pasar gelap dunia. Sekjen Interpol Juergen Stock pada Rabu, 2 Juni 2022, waswas senjata-senjata yang dikirimkan Wahington serta sekutu-sekutunya kemungkinan bakal berakhir di pasar gelap dunia.
Sejumlah kelompok kriminal sudah mengincar senjata-senjata tersebut. Stock pun mendesak para anggota Interpol agar secara aktif mau bekerja sama dalam pelacakan senjata-senjata yang dikirim ke Ukraina dan negara-negara yang mensuplai senjata ke Ukraina harus mau memainkan peran besar dalam upaya ini.
Logo Interpol. Sumber: Reuters
Stock memperkirakan senjata yang bisa jatuh ke pasar gelap bukan hanya yang berukuran kecil, namun juga senjata berat. Banjir senjata-senjata itu bakal masuk pasar gelap segera setelah konflik antara Moskow dan Kiev berakhir.
"Segera setelah baku tembak sunyi, senjata ilegal akan masuk. Kami tahu model seperti ini dari konflik-konflik lainnya. Para kriminal ini juga harus menjadi fokus," kata Stock.
Menurut Stock, kelompok-kelompok kriminal ini akan mencoba mengeksploitasi situasi kekacauan ini agar bisa mendapatkan persenjataan yang digunakan oleh militer, termasuk senjata berat.
"Tidak ada negara atau wilayah yang bisa menghadapi ini dalam isolasi karena kelompok-kelompok ini beroperasi di level dunia," kata Stock.
Kepala Interpol tersebut memperingatkan Eropa mungkin akan melihat gelombang senjata ilegal. Dia pun menyerukan agar dibuat sistem pelacakan untuk senjata-senjata yang dikirim ke Ukraina dan Interpol sudah menghubungi negara-negara agar menggunakan sistem ini," kata Stock
Sumber : RT.com
Baca juga: AS Komentari Senjata Laser Zadira Rusia di Ukraina, Apa Katanya?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.