TEMPO.CO, Jakarta -Dalam pidato emosional yang disiarkan langsung di televisi nasional, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat 3 Juni 2022 mendesak parlemen untuk mengesahkan undang-undang mengekang kekerasan senjata di negara itu.
Desakan ini disampaikan sepekan setelah 19 anak dan dua guru ditembak mati oleh seorang pria bersenjata di sekolah mereka.
Seperti dilansir Al Jazeera, Biden mengusulkan sejumlah undang-undang, termasuk larangan senjata serbu. Larangan ini berakhir di bawah pemerintahan Partai Republik pada 2004.
Usulan lainnya termasuk batasan magasin berkapasitas tinggi, undang-undang penyimpanan senjata api yang aman, undang-undang “bendera merah”, pemeriksaan latar belakang universal dan penghapusan undang-undang perlindungan bagi produsen senjata.
"Demi Tuhan, berapa banyak lagi pembantaian yang harus terjadi," kata Biden dalam pidato dari Gedung Putih. “Demi anak-anak yang tewas. Demi anak-anak yang bisa kita selamatkan. Sudah waktunya untuk bertindak."
Data lembaga nirlaba Arsip Kekerasan Senjata mengungkap, lebih dari 18.000 orang di AS tewas akibat kekerasan senjata sepanjang 2022, termasuk pembunuhan dan bunuh diri. Beberapa negara maju sudah melarang penggunaan senapan serbu oleh warga sipil seperti Kanada, Australia, dan Inggris.
Permintaan Biden terhadap Republikan di Senat bukan yang pertama kali disampaikan seorang presiden AS. Namun, permintaan sebelumnya selalu digagalkan Partai Republik.
Usulan lain yang ditolak Kongres adalah batas usia seseorang boleh membeli senjata serta mencabut kewajiban yang melindungi produsen dari tuntutan hukum.
Warga AS dari kelompok penentang senjata mendesak Biden untuk mengambil langkah-langkah lebih tegas guna mengekang kasus kekerasan bersenjata, seperti mengeluarkan perintah eksekutif atau semacam instruksi presiden.
Namun, Gedung Putih memandang kuncinya justru di Kongres. Pemerintahan Biden berharap Kongres mengesahkan UU yang punya dampak lebih tahan lama daripada sekadar instruksi presiden. Komite di DPR AS Kamis kemarin membahas RUU yang bertujuan memperkuat undang-undang senjata, meski peluangnya untuk lolos di Senat kecil.
Baca juga: Penembakan di Texas, Joe Biden Singgung Undang-undang Senjata
SUMBER: AL JAZEERA | REUTERS