TEMPO.CO, Jakarta -Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman akan mengirimkan sistem pertahanan udara modern IRIS-T ke Ukraina.
Seperti dilansir Reuters Rabu 1 Juni 2022, hal ini diungkapkan Scholz dalam pidato di hadapan parlemen Jerman, Bundestag menyusul permintaan dari Kyiv dan partai-partai oposisi Jerman untuk meningkatkan pengiriman senjata berat.
“Dengan bantuan sistem ini, Ukraina akan berada dalam posisi untuk melindungi seluruh kota besar dari serangan udara Rusia,” kata Scholz.
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Jerman sedang mempertimbangkan untuk memasok sistem pertahanan permukaan-ke-udara jarak menengah IRIS-T SLM ke Ukraina.
Ia juga mengatakan Jerman telah berjanji untuk memberikan radar pelacakan kepada Ukraina, yang mampu mendeteksi howitzer musuh, mortir dan artileri roket. Selain itu, Scholz mengatakan Berlin akan mengirim beberapa peluncur roket ke Ukraina dengan koordinasi bersama Amerika Serikat. Kendati demikian, sistem ini tidak dapat menargetkan wilayah Rusia.
Outlet berita Jerman dpa melaporkan bahwa Berlin berencana untuk mengirim empat peluncur roket ke Ukraina, dengan AS melatih tentara Ukraina untuk menggunakan sistem tersebut.
Scholz mengatakan Jerman telah "mengirim terus menerus sejak awal perang", menunjuk lebih dari 15 juta butir amunisi, 100 ribu granat dan lebih dari 5.000 ranjau anti-tank yang dikirim ke Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
Menanggapi kritik dalam pidatonya di depan parlemen, Scholz mengatakan pemerintahnya telah menanggapi serangan Rusia dengan "perubahan besar-besaran kebijakan di Jerman" dengan memilih untuk mengirim senjata berat ke zona perang.
Permintaan Ukraina untuk senjata berat meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika Moskow mengalihkan serangan yang paling ganas ke timur negara itu setelah gagal merebut ibu kota, Kyiv.
Scholz mengatakan pembicaraan terus berlanjut dengan mitra Jerman tentang cara mempersenjatai lebih lanjut Ukraina melawan serangan Rusia. Pada Selasa, kanselir mengumumkan bahwa Jerman akan mengirimkan kendaraan tempur infanteri (IFV) ke Yunani, sehingga pemerintah di Athena dapat meneruskan senjata era Soviet itu ke Ukraina.
Baca juga: Kanselir Jerman: Ukraina Akan Terima Alutsista Berat, Tapi Bukan dari Kami
SUMBER: REUTERS