TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengklaim telah menghancurkan 1.349 tank Rusia dalam pertempuran sejak 24 Februari 2022. Salah satu senjata andalan mereka adalah drone Bayraktar TB2 buatan Turki.
Selcuk Bayraktar, yang menjalankan perusahaanBaykar Istanbul dengan saudaranya Haluk, mengatakan drone produksinya telah menunjukkan bagaimana teknologi merevolusi peperangan modern.
“Bayraktar TB2 melakukan apa yang seharusnya dilakukan – mengeluarkan sistem anti-pesawat, artileri dan kendaraan lapis baja canggih,” katanya kepada Reuters di samping drone Akinci baru di sebuah pameran di Baku. "Seluruh dunia sudah jadi pelanggan."
Setidaknya untuk sementara waktu, TB2, yang memiliki lebar sayap 12 meter dan dapat terbang hingga 7.600 meter sebelum menukik untuk menghancurkan tank dan artileri dengan bom penusuk lapis baja berpemandu laser, membantu melemahkan superioritas militer Rusia yang luar biasa.
Begitu terkenalnya drone itu sehingga menjadi subjek lagu hit patriotik yang bertebaran di Ukraina untuk mengejek pasukan Rusia, dengan paduan suara "Bayraktar, Bayraktar".
Di luar sindiran, drone Bayraktar telah mendapat perhatian dari Presiden Rusia Vladimir Putin, dan kementerian pertahanan telah menyebutkannya setidaknya 45 kali di depan umum sejak perang dimulai pada 24 Februari.
Baykar, yang didirikan pada 1980-an oleh ayah Bayraktar, Ozdemir Bayraktar, mulai fokus pada pesawat tak berawak pada 2005 saat Turki berusaha memperkuat industri pertahanan lokalnya.
TB2 telah menjadi senjata utama dalam konflik di Suriah, Irak, Libya dan Nagorno-Karabakh serta Ukraina sehingga sekarang menjadi ujung tombak dorongan ekspor pertahanan global Turki.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan permintaan internasional sangat besar untuk TB2 dan Akinci yang lebih baru.
Berikutnya: Menantu Erdogan